Ongkos Logistik Mahal, Prabowo Sebut Daerah Harus Swasembada Pangan

Ongkos Logistik Mahal, Prabowo Sebut Daerah Harus Swasembada Pangan

Herdi Alif Al Hikam, Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 16 Des 2025 19:15 WIB
Ongkos Logistik Mahal, Prabowo Sebut Daerah Harus Swasembada Pangan
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Foto: (Eva Safitri/detikcom)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional. Berkaca dari bencana alam yang terjadi di Sumatera, setiap daerah harus mampu bertahan secara mandiri dengan membangun lumbung-lumbung.

Menurut Prabowo, hal itu juga lah yang menjadi perhatian pemerintah pusat. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian siap membantu daerah-daerah untuk mencapai swasembada pangan.

"Kita akan lakukan itu, kita akan membantu saudara-saudara supaya setiap Kabupaten bisa swasembada pangan. Menteri Pertanian sudah melakukan langkah-langkah, kita akan buka sumber-sumber pangan di semua Kabupaten," sebut Prabowo saat memberikan pengarahan kepada Kepala Daerah se-Papua dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, Istana Negara, Selasa (16/12/2025)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo menyatakan kondisi geografis Indonesia yang luas membuat satu wilayah tidak bisa terus menerus ketergantungan dengan wilayah lain. Hal itu dikarenakan mahalnya ongkos logistik yang harus ditanggung.

ADVERTISEMENT

Misalnya, ongkos produksi beras di satu wilaya hanya Rp 8.000 sampai Rp 9.000 tapi di daerah lain bisa mencapai Rp 25.000.

"Masalahnya adalah karena negara kita begitu besar, tidak bisa satu pulau tergantung pulau lain. Ongkos logistik itu terlalu besar, sehingga beras yang mungkin produksinya di satu daerah mungkin hanya Rp 8.000 atau Rp 9.000, tetapi di suatu Provinsi bisa Rp 25.000 karena faktor komunikasi, karena faktor logistik," tutur Prabowo.

"Jadi kita dipaksa oleh alam kita untuk masing-masing mengejar swasembada pangan di mana saudara bisa punya sawah-sawah untuk beras, mari kita lakukan, atau kebun-kebun jagung, atau sagu, atau singkong," sambungnya.

Prabowo menambahkan hal ini adalah kunci untuk bertahan hidup yang telah dilakukan oleh nenek moyang bangsa sejak ribuan tahun lalu. Membangun ketahanan pangan juga merupakan ancang-ancang untuk menghadapi skenario yang buruk.

"Ingat, ini adalah kunci survival kita sebagai sebuah bangsa ini adalah pelajaran dari ribuan tahun, jadi kita tidak usah terlalu pintar, belajar aja dari nenek moyang kita, kenapa dulu ada lumbung desa, kita harus siap untuk kemungkinan paling jelek, itu pelajaran saya kira, pelajaran nenek moyang kita, saya kira ada di buku-buku agama," tutup Prabowo.

Tonton juga video "Prabowo: Ekonomi RI 8 Besar Dunia, Masalahnya Adalah Pemerataan"

(ily/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads