Bos PTPP Buka Suara soal Merger BUMN Karya

Bos PTPP Buka Suara soal Merger BUMN Karya

Andi Hidayat - detikFinance
Kamis, 18 Des 2025 18:03 WIB
Bos PTPP Buka Suara soal Merger BUMN Karya
Foto: Andi Hidayat/detikcom
Jakarta -

Direktur Utama (Dirut) PT PP (Persero) Tbk (PTPP) Novel Arsyad buka suara soal merger BUMN karya. Sebagai informasi, PTPP rencananya akan digabungkan dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI).

Novel mengatakan, rencana merger tersebut masih berjalan sesuai proses. PTPP sendiri menyebut masih rutin berkoordinasi dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dan sejumlah konsultan terkait.

"Jadi rencana merger saat ini masih berjalan prosesnya baik dari, dilakukan masing-masing BUMN Karya yang terlibat maupun secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Jadi kita berkoordinasi rutin dengan Danantara, kemudian konsultan-konsultan yang terlibat juga sekarang berproses dan progres sampai dengan saat ini masih sesuai dengan rencana," ungkap Novel dalam konferensi persnya di Gedung Plaza PP, Jakarta, Kamis (18/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Novel mengatakan merger BUMN Karya ini diperkirakan mulai berlangsung pada tahun 2026. Pasalnya, masing-masing BUMN Karya masih melakukan evaluasi internal dari sisi risiko, market, dan prospek bisnis ke depan.

ADVERTISEMENT

"Perkiraannya nanti akan berlangsung di 2026. Karena cukup banyak yang harus dilakukan baik secara internal, eksternal, dan bagaimana mengevaluasi secara detail baik dari sisi risiko, dari sisi market, dari sisi prospek kedepannya, dan tentunya ini dilakukan evaluasi yang cukup detail," ungkapnya.

Sebagai informasi Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, memastikan merger BUMN karya tidak bisa diselesaikan tahun ini. Dia mengatakan sejak dibentuknya Danantara proses merger tersebut masih dalam tahap pengkajian.

Tidak hanya itu sejumlah BUMN karya yang bermasalah pada kinerja keuangannya juga didorong untuk memperbaiki terlebih dahulu. Meski mundur dari target, ia memastikan merger akan tetap dilakukan.

Adapun BUMN yang akan merger, yakni PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Nindya Karya (Persero).

"Khusus untuk karya, kita masih melakukan proses pengkajian bentuk terbaik daripada merger. Mergernya kan sudah pasti, karena kita akan melakukan, supaya perusahaan-perusahaan karya kita menjadi lebih kuat ke depannya. Nah, ini akan kita lakukan kajian-kajiannya. Ada beberapa opsi," kata dia ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (26/11/2025).

Tonton juga video "Dewan Direksi Warner Bros Ogah Banget Sama Paramount, Kenapa Sih?"

(ahi/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads