Kondisi Harga Daging Sapi dan Telur Ayam Jelang Nataru

Kondisi Harga Daging Sapi dan Telur Ayam Jelang Nataru

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 19 Des 2025 22:31 WIB
Kondisi Harga Daging Sapi dan Telur Ayam Jelang Nataru
Ilustrasi.Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Asosiasi peternak buka suara soal harga dan pasokan daging jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal tersebut diungkapkan Dalam Rakor Pengendalian Harga Pangan dengan Menteri Pertanian/Kepala Badan Pangab Nasional Andi Amran Sulaiman, Kamis (18/12/2025) kemarin di Kantor Badan Pangan Nasional, Jakarta.

Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (GAPUSPINDO) Joni Liano menyampaikan stok sapi aman untuk kebutuhan Nataru.

Harga jual diprediksi juga berada di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP) tingkat produsen yang ditetapkan pemerintah di Rp 56.000-Rp 58.000/ kilogram (kg).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk Nataru, kita stok cukup. Yang kedua kami sampaikan, sebetulnya harga ini bukan kenaikan, tapi penyesuaian harga. Harga yang kami beli sekarang adalah US$ 3,65. Harga acuan untuk sapi hidup adalah Rp 56.000 sampai Rp 58.000, kami masih menjual di bawah itu," terang Joni dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (19/12/2025).

Dia memastikan harga di tingkat peternak terkendali, dan di tingkat konsumen dapat dijual sesuai Harga Acuan Penjualan (HAP).

ADVERTISEMENT

"Jadi saya setuju dengan arahan Pak Menteri tadi. Arahan Pak Menteri tadi kan yang penting itu kan semuanya happy. Pedagang happy, penjual happy, konsumen juga happy. Sekarang konsumen juga happy. Kami pun juga tidak melebihi daripada harga acuan," tambah dia.

Untuk diketahui, dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 12 Tahun 2024 telah ditetapkan Harga Acuan Pembelian (HAP) tingkat produsen dan Harga Acuan Penjualan (HAP) tingkat konsumen. Untuk HAP tingkat produsen sapi hidup ditetapkan di Rp 56.000-Rp 58.000 per kilogram (kg).

Sementara HAP tingkat konsumen untuk daging sapi segar/chilled paha depan Rp 130.000 per kg, segar paha belakang Rp 140.000 per kg, paha depan beku Rp 105.000 per kg, dan daging kerbau beku Rp 80.000 per kg.

Pasokan Telur

Selanjutnya untuk pasokan telur, Ketua Umum Pinsar Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso menyebut harga telur saat ini cenderung telah melandai. Ia menampik adanya kenaikan harga telur.

"Untuk harga telur mulai melandai. Kalau seandainya dikabarkan bahwa harga telur mencapai di atas Rp 30.000/kg, pasti pelakunya bukan peternak Pak," ujarnya.

Kenaikan harga telur dan ayam beberapa minggu yang lalu disebabkan karena adanya middleman yang bermain. Oknum middleman dalam rantai pasok pangan pokok strategis ini telah menjadi concern pemerintah.

Terkait hal tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang juga Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan akan mengambil langkah tegas praktik perantara atau middleman yang mempermainkan harga. Kondisi ini, menurutnya, menciptakan pasar yang tidak normal dan merugikan banyak pihak.

"Saya sampaikan, jangan melanggar HET, yang melanggar HET kita tindak, bukan lagi imbauan, masa imbauan sudah selesai, tapi melanggar HET kita tindak, dan Satgas Pangan langsung turun menindak," ungkap Amran.

Amran menegaskan, kebijakan pengamanan pasokan dan harga pangan diarahkan untuk menyeimbangkan kepentingan produsen, pedagang, dan konsumen.

Untuk itu, Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional bersama kementerian/lembaga terkait serta pemerintah daerah akan terus melakukan operasi pasar, memperkuat distribusi, dan mengakselerasi program stabilisasi pangan sepanjang periode HBKN.

"Ini sahabatku semua (asosiasi), tanpa Bapak Ibu, tidak bisa, aku tidak bisa kerja sendiri. Yang menentukan harga ini nanti baik, adalah Bapak dan Ibu sekalian. Kita bergandengan tangan, kolaborasi, sehingga natal dan tahun baru berjalan baik. Intinya kita ingin produsen bahagia, pedagang untung, dan konsumen tersenyum. Itu kesepakatan kita," tutup Amran.

(ada/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads