Kinerja Ekonomi Kreatif Sepanjang 2025, Nilai Ekspor Tembus US$ 26,68 M

Kinerja Ekonomi Kreatif Sepanjang 2025, Nilai Ekspor Tembus US$ 26,68 M

Rahmat Khairurizqi - detikFinance
Selasa, 23 Des 2025 11:08 WIB
Kinerja Ekonomi Kreatif Sepanjang 2025, Nilai Ekspor Tembus US$ 26,68 M
Foto: Kementerian Ekraf
Jakarta -

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) memaparkan kinerja sektor ekonomi kreatif (ekraf) sepanjang 2025 yang mencatat capaian positif, termasuk nilai ekspor, investasi, dan peningkatan jumlah tenaga kerja.

Diketahui, nilai ekspor ekonomi kreatif pada periode Januari-Oktober 2025 tercatat mencapai US$ 26,68 miliar atau setara 11,96% dari total ekspor nonmigas nasional. Dari sisi investasi, realisasi triwulan III mencapai Rp 132,04 triliun atau 107% dari target RPJMN 2025. Sementara itu, jumlah tenaga kerja sektor ekonomi kreatif mencapai 27,4 juta orang. Capaian tersebut sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita ketiga dan kelima.

Selain capaian tahun berjalan, kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional juga tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS). Pada 2024, sektor ini mencatat kontribusi PDB sebesar Rp 1.611,2 triliun atau setara 7,28% dari PDB nasional, melampaui pertumbuhan PDB nasional sebesar 5,03%. Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi (Menekraf), Teuku Riefky Harsya menegaskan capaian tersebut menjadi momentum penguatan ekonomi kreatif ke depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam kurun waktu setahun terakhir, Ekraf mencatatkan kemajuan kelembagaan dengan bertambahnya 19 provinsi dan puluhan kabupaten/kota yang membentuk dinas/komite ekraf. Selain itu, puluhan kerja sama strategis dengan mitra nasional dan internasional telah ditanda tangani. Angka-angka tersebut menjadi bukti ekonomi kreatif mampu menjadi mesin baru pertumbuhan yang di mulai dari darah dan tolok ukur implementasi Asta Ekraf kerangka strategi 8 klaster yang mengarahkan kebijakan dari aspek data, talenta, infrastruktur, hingga komersialisasi kekayaan intelektual," ujar Teuku dalam keterangannya, Selasa (23/12/2025).

Capaian tersebut disampaikannya dalam acara Ekraf Annual Report (EAR) 2025 yang digelar di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, Senin (22/12). Dalam kesempatan itu, Kemenekraf menegaskan perannya sebagai akselerator sekaligus pembuat kebijakan melalui berbagai program strategis.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, ekraf Indonesia telah menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2025, dengan capaian ekspor, investasi, dan penyerapan tenaga kerja yang melampaui target. Dalam kesempatan EAR 2025, Teuku mengatakan kebangkitan sektor ini adalah hasil dari kolaborasi dan program akselerasi yang sistemik, serta menjadi fondasi pencapaian visi pemerintahan.

"Ekonomi kreatif bukan lagi sekadar potensi, melainkan tambang baru yang tumbuh dari daerah dan menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi. Data dan kolaborasi yang kuat akan memastikan kebijakan kami tepat sasaran dan berdampak luas," ujarnya.

Lebih lanjut, di sepanjang 2025 juga Kemenekraf menjalankan sejumlah program strategis, mulai dari dialog kreatif Tekoteh (Temu Komunitas Talenta Ekraf), penyusunan Rencana Induk Ekonomi Kreatif (Rindekraf) 2026-2045, pengembangan Desa Kreatif, Emak-Emak Matic/GenMatic, hingga Wonder Voice of Indonesia. Program-program ini dirancang untuk memperkuat hulu-hilir nilai tambah, membuka akses pasar internasional, serta meningkatkan kapasitas pelaku dan talenta lokal.

"Di tingkat global, kami terus memperkuat kerja sama internasional, salah satunya melalui MoU dengan Pemerintah Perancis, dalam kunjungan Presiden Emmanuel Macron ke Indonesia," tutur Teuku.

Sementara itu, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf), Irene Umar mengungkapkan para pejuang ekraf di Indonesia saat ini telah di akui seluruh dunia, untuk itu, kehadiran Kemenekraf bukan hanya sebagai regulator, tetapi sebagai fasilitator.

"Karena komitmen kita dari awal adalah mempergunakan produk lokal guna mendorong ekonomi kreatif. Dari semua hexahelix yang ada juga harus bareng-bareng mendorong karena produk ekonomi kreatif itu bukan hanya di Indonesia tetapi juga di mancanegara," ungkapnya.

Sebagai kementerian baru, Kemenekraf berhasil meraih predikat 'Informatif' Keterbukaan Informasi Publik, peringkat ke-25 dari 86 kementerian dan lembaga, serta memperoleh Penghargaan Khusus Badan Publik Baru.

Lebih dari predikat informatif, Kemenekraf juga menempati peringkat kelima di antara kementerian baru atau hasil pemekaran dengan kategori 'Informatif'. Penghargaan ini diberikan Komisi Informasi Pusat (KIP) sebagai apresiasi atas upaya percepatan mewujudkan keterbukaan informasi Publik dalam melaksanakan UU No.14 tahun 2008 dan atas prakarsa serta komitmen dalam menyediakan layanan informasi publik.

Ekraf Annual Report (EAR) 2025Ekraf Annual Report (EAR) 2025 Foto: Kementerian Ekraf

Ragam Program Strategis Tahun 2026

Kemenekraf telah menyiapkan beragram Program Strategis Ekonomi Kreatif 2026 yang menggambarkan arah kebijakan dan prioritas dalam memperkuat peran ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan ekonomi nasional. Program ini disusun berbasis Indeks Kinerja Utama (IKU) yang mencakup empat pilar utama, yakni investasi ekonomi kreatif, nilai ekspor, tenaga kerja, dan laju pertumbuhan PDB sektor ekraf.

Untuk mendukung pencapaian investasi, Kemenekraf menyiapkan sejumlah program penguatan, antara lain Ekraf Business Forum berskala internasional, World Conference on Creative Economy (WCCE) 2026 dengan partisipasi lebih dari 50 negara, komersialisasi kekayaan intelektual ekonomi kreatif, serta skema insentif bagi subsektor prioritas seperti film, gim, dan aplikasi. Program ini diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing global produk kreatif Indonesia.

Di bidang ekspor, strategi difokuskan pada Akselerasi Ekspor Kreasi Indonesia (ASIK) guna mendorong daya saing dari level nasional ke global. Penguatan identitas merek produk kreatif dilakukan melalui program Creative by Indonesia, didukung Ekraf Hub sebagai platform digital kolaborasi pelaku ekraf, serta skema insentif subsektor seperti fesyen, kriya, kuliner, dan penerbitan.

Di sisi lain, penguatan tenaga kerja diarahkan pada peningkatan kapasitas talenta kreatif melalui pelatihan digital marketing seperti Gen Matic dan Emak Matic, pengembangan konten menuju level berikutnya bagi kreator digital, serta Kreasi Laboratorium (Kreatorium) untuk memperkuat ekosistem pekerja gig economy di perkotaan. Pendekatan ini menempatkan SDM sebagai fondasi utama pertumbuhan ekraf.

Pada aspek pertumbuhan PDB jangka menengah dan panjang, pemerintah menyiapkan regulasi strategis melalui Peraturan Presiden tentang Rencana Induk Ekonomi Kreatif 2026-2045. Kebijakan ini diperkuat dengan program AKTIF untuk meningkatkan daya saing lokal ke nasional, Ruang Kreatif Merah Putih sebagai pusat aktivitas kreatif lintas pemangku kepentingan, serta Desa Kreatif guna mengembangkan potensi berbasis kreativitas di daerah.

Kemenekraf juga turut menyiapkan keterkaitan program ekonomi kreatif dengan prioritas nasional lintas kementerian/lembaga, seperti Koperasi Desa Merah Putih, MBG, Sekolah Rakyat, dan Sekolah Garuda. Sinergi tersebut menegaskan bahwa ekonomi kreatif tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi bagian integral dari pembangunan nasional yang inklusif, berbasis inovasi, dan berorientasi pada penguatan ekonomi dari daerah.

Lihat juga Video: EKRAF Umumkan Capaian Gemilang di Tahun 2025

(akd/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads