Bulog Tolak Salurkan Minyak Goreng Bersubsidi
Jumat, 14 Sep 2007 13:47 WIB
Jakarta - Bulog menolak wewenang penyaluran minyak goreng bersubsidi karena akan fokus pada penanganan beras saja.Demikian dikatakan Dirut Bulog Mustafa Abubakar usai rakor di Departemen Keuangan, Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (13/9/2007). "Bulog untuk saat ini tidak bisa membantu menyalurkan minyak goreng subsidi itu diputuskan dalam rakor deputi menko," katanya. Mustafa menegaskan, pihaknya tidak bisa diserahi wewenang menyalurkan uang tunai atau dalam bentuk minyak goreng. Bulog memilih fokus pada penyaluran beras karena menurutnya fluktuasi beras sangat berpengaruh pada inflasi. "Kewenangan beras sangat besar, andilnya dalam inflasi besar, makanya pemerintah minta Bulog all out. Kalau beras bisa stabil atau turun, pengaruhnya bisa besar sekali ke inflasi," katanya. Sementara itu Deputi Menko Bidang Pertanian dan Kelautan Bayu Krisnamurti membenarkan hal tersebut. "Tapi mungkin tidak lewat Bulog, belum diputuskan," katanya. Subsidi untuk minyak goreng ditetapkan sebesar Rp 2.500 per liter dengan kuota total sekitar Rp 10 juta liter. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menjelaskan, dengan dana Rp 25 miliar, pemerintah akan menggelontorkan minyak gorang bersubsidi itu melalui dua kali pasar murah. Pada bulan puasa dan setelah lebaran. "Kita sudah lihat titik-titiknya, kita juga sudah bicara dengan daerah. Ini yang bisa kita lakukan segera," katanya. Sedangkan untuk sisa dana Rp 300 miliar belum ditetapkan bagaimana mekanisme penyalurannya. Salah satu opsinya adalah dengan menambah jatah untuk pasar murah.
(lih/ir)