Dalam sejarahnya, harga minyak dunia terus merambat naik karena perang, bencana alam dan spekulasi.
Seperti dikutip dari kantor berita AFP, lonjakan harga minyak pertama terjadi tahun 1974 dimana harga minyak dunia naik menjadi US$ 10 per barel dipicu perang Arab-Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Invasi Irak ke Kuwait tahun 1990 juga kembali mendongkrak harga minyak dunia diatas US$ 40 per barel. Kemudian meningkatnya tensi perang Irak harga minyak juga ikut naik diatas harga US$ 50 per barel tahun 2004.
Guncangan terbesar terhadap harga minyak yang diakibatkan bencana terjadi tahun 2005 ketika Badai Katrina mengamuk di Teluk Meksiko dan merusak instalasi minyak. Ketika itu harga minyak sempat bertengger di atas US$ 70 per barel.
Kenaikan harga minyak kembali menggila sejak September 2007 seiring kekhawatiran pasar terhadap meningkatnya ketegangan hubungan AS-Iran dan penurunan cadangan AS. Reli harga dimulai tanggal 12 September 2007 di harga US$ 80 per barel, harga naik sebulan kemudian ke titik tertinggi bulan Oktober di US$ 95 akibat turut campurnya militer Turki atas sanksi Iran.
Kenaikan harga juga tak mampu di rem oleh prediksi permintaan minyak akan menurun akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia tahun depan hingga akhirnya harga minyak menyentuh titik tertingginya sepanjang sejarah pada hari ini. (ard/qom)