Menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro tim tarif tak perlu khawatir mengenai tarif listrik panas bumi yang akan mahal. Karena tarif itu akan turun seiring banyaknya pemain yang masuk sehingga menciptakan kompetisi.
"Makin lama kompetisi makin banyak dan persiangan untuk turunkan harga. Tolong ke tim harga dilihat, makin hari kompetisi itu banyak," katanya dalam acara seminar panas bumi di gedung Bidakara, Jakarta, Senin (26/11/2007).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika listrik dari BBM atau gas yang biasa dibeli PLN sekitar US$ 4,5 sen/Kwh, maka listrik panas bumi baru ekonomis di harga US$ 7sen/kwh.
Namun Purnomo menambahkan, kebanyakan investor berminat dengan sistem step down atau tarif yang mahal pada awalnya lalu turun bertahap.
"Kebanyakan investor ingin step down, dia bisa menangkap keekonomiannya dulu untuk membayar investasinya," katanya.
Purnomo melanjutkan, harga listrik panas bumi harusnya bisa ditekan karena pemerintah sudah mencoba menekan harganya dengan membebankan studi awal oleh pemerintah. Selain itu juga berbagai fasilitas pajak, dsb.
Sebelumnya Direktur Pembinaan Panas Bumi dan Pengelolaan Air Tanah Departemen ESDM Sugiharto Harsoprayitno mengatakan, wilayah kerja panas bumi yang siap ditender adalah Cisolok-Cisukarame, Jabar dengan potensi 45 MW, Seulawah Agam, NAD 160 MW, dan Jailolo, Maluku Utara 75 MW.
Selain itu, WKP Tangkuban Perahu, Jabar 220 MW, Ungaran, Jateng 50 MW, dan Tampomas, Jabar 50 MW. (lih/ir)