Sinopec Siap Garap Biofuel di Indonesia Senilai US$ 5 M

Sinopec Siap Garap Biofuel di Indonesia Senilai US$ 5 M

- detikFinance
Senin, 21 Jan 2008 17:31 WIB
Jakarta - Sejumlah investor kembali memberikan komitmen investasi biofuel di Indonesia awal tahun 2008. Salah satu yang terbesar adalah perusahaan asal China, Sinopec dengan nilai investasi sebesar US$ 5 miliar.
 
Sinopec akan menggandeng perusahaan lokal, Puri Usaha Kencana untuk mengembangkan biofuel dari sawit dan jarak pagar di Papua dan Kalimantan. Pengembangannya meliputi pembukaan kebun dan pabrik.

"Kalau cepat, satu tahun bisa siap. Di 2008 ini bisa mulai dengan lahan diatas 25 hektar," kata Ketua Timnas BBN Al Hilal Hamdi usai peringatan HUT Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) di Graha Niaga, Jakarta, Senin (21/1/2008).
 
Investasi lainnya adalah dari perusahaan asal Inggris, Bronzeoak yang akan menanamkan US$ 270 juta di kabupaten Belu dan Timor Tengah Selatan, NTT. Rencananya Bronzeoak akan menggandeng perusahaan lokal, Satria Group.
 
"Mereka akan mengembangkan etanol dari sweet sorghum. Mulai dari kebun sampai pabrik dengan lahan 60 ribu hektar," lanjutnya.
 
Kedua investor itu kini sedang menyelesaikan studi kelayakan proyek tersebut.

Sementara Sampoerna Group akan melakukan groundbreaking pabrik etanol mereka di triwulan pertama tahun ini di Wonogiri.
 
"Mereka mengembangkan singkong dengan kapasitas 75 ribu ton per tahun," katanya.
 
Di triwulan III-2008, Sampoerna akan membuka satu pabrik lagi di Banyumas. Menurut Al Hilal, rencananya Sampoerna akan membuka 2 unit pabrik dengan kapasitas 75 ribu ton. Sehingga pada 2010 bisa mencapai 1 juta ton per tahun etanol dari singkong dan tebu dengan investasi sekitar US$ 50 juta.
 
Rencana investasi lainnya adalah Molindo yang akan ekspansi, Sungai Budi di Lampung, dan Sinarmas di Sulawesi Selatan.
 
Kapasitas etanol Indonesia saat ini sekitar 120 ribu kilo liter etanol dan 1,5 juta kilo liter biodiesel. Diharapkan tahun ini kapasitas keduanya bisa bertambah masing-masing 300 ribu ton.
 
Total SPBU yang sekarang menjual biofuel ada 265 SPBU dan diharapkan tahun 2008 ini bisa bertambah sekitar 140 SPBU lagi yang menjual biofuel. Hingga 2010-2012, Indonesia ditargetkan mampu meraup investasi pengembangan biofuel hingga US$ 17,4 miliar.
 
Mandatori
 
Mengenai mandatori, Al Hilal menambahkan pihaknya masih membicarakan dengan pemerintah. Diharapkan peraturan pemerintah mengenai mandatori ini bisa rampung sebelum Tim Nas BBM dibubarkan pada Agustus 2008.
 
"Kita akan mulai dengan 1 persen biofuel dari volume BBM nasional," tambahnya. (lih/qom)

Hide Ads