Namun pengenaan tarif itu jangan dilihat hanya sebagai pengambilan keuntungan. Hal tersebut ditegaskan Wakil Presiden Jusuf Kalla, kepada wartawan dalam kunjungannya ke Jembatan Suramadu, Minggu (6/4/2008).
"Kita kan tidak tahu betapa besar dana yang dibutuhkan untuk membangun jembatan ini," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih lagi dana tersebut juga akan diperuntukkan untuk pengembangan selanjutnya dari jembatan Suramadu.
"Bayangkan, habis cat berapa liter untuk mengecat pagar jembatan. Catnya kan cepat keropos karena pengaruh air laut," tambah Kalla.
Kalla juga mengingatkan bahwa Jembatan Suramadu jangan hanya dilihat sebagai sebuah alat untuk menghubungkan wilayah Surabaya dan Madura saja.
Lebih dari itu, Jembatan kebanggaan Jawa Timur itu harus dilihat secara ekonomi dalam arti harus ada peningkatan ekonomi di 2 wilayah dengan didirikannya jembatan itu.
"Jembatan ini bukanlah berkonsep menghilangkan Surabaya dan Madura saja tetapi lebih kepada economic impact," tandas Kalla.
Pembangunan jembatan ini sudah sekitar 70-80 persen rampung. Jembatan ini diharapkan selesai sebelum pemilu 2009 digelar. Keberadaan jembatan sepanjang 5,4 km ini diyakini akan memperlancar lalu lintas barang dan jasa antara Surabaya dan Madura.
(fat/ddn)