"Jangan melakukan tekanan karena demo buang-buang biaya, waktu dan tenaga saja. Kalau mau menyampaikan aspirasi kan bisa kirim delegasi saja," seru Fahmi di gedung Departemen Perindustrian (Depperin), Jakarta, Senin (14/4/2008).
Menurut Fahmi, adanya reaksi yang berlebihan dari jajaran karyawan, komisaris maupun direksi KS itu sendiri justru bisa membuat proses produksi dan kinerja KS akan terganggu.
Ia juga meminta kepada jajaran direksi, komisaris dan serikat pekerja untuk tidak berprasangka buruk terhadap rencana privatisasi perusahaan baja plat merah itu.
Hari ini dari siang hingga petang tadi, sekitar 200 lebih karyawan pabrik KS dari Cilegon melakukan unjuk rasa di depan kantor pusat KS di jalan Gatot Subroto. Yaitu menuntut agar direksi maupun pemerintah tidak menjual KS kepada Arcelor-Mittal.
"Usulan karyawan KS agar proses kemitraan strategis itu dilakukan dengan IPO (Initial Public Offering) saya pikir bisa dimengerti dan sah-sah saja. Tapi saya imbau kepada mereka agar mengikuti dulu proses yang tengah dirumuskan pemerintah," seru pria berkacamata ini. (hen/qom)











































