Untuk menunjukkan keseriusannya, CEO Vlociti DR Taswin Tarib memberikan presentasinya di depan staf khusus Sekretariat Wapres, di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (8/7/2008).
Berdasarkan pencarian detikFinance, Vlociti Holdings Inc merupakan sebuah lembaga bermisi sosial untuk membantu anak-anak, keluarga dan lingkungan di negara berkembang seperti Vietnam, dan Indonesia melalui sejumlah program seperti pendidikan, teknologi dan kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak meminta satu garansi dari PLN atau suplemen garansi dari pemerintah untuk proyek ini. Jadi saya sudah ada kesepakatan dengan pemilik teknologi bahwa grup saya nanti yang akan membiayai," kata Taswin yang mengaku bisa berbahasa Inggris, Jerman, Indonesia dan dialek lokal itu.
Taswin yang merupakan kelahiran Sumatera Barat, 57 tahu silam ini mengungkapkan, Vlociti telah menyiapkan dana US$ 5,2 miliar untuk proyek yang diharapkan bisa selesai dalam 36 bulan itu.
Pemilik teknologi pembangkit geothermal ini adalah Sirex PHS yang berlokasi di Preston, AS dan Turbo Jack yang berpusat di Berlin, Jerman. Untuk dalam negeri, proyek ini rencananya akan diwakili oleh PT Jatayu Sarana Investasi.
Bagaimana PLTP dari lumpur Lapindo ini, secara sederhana, seorang mantan kepala unit PLN PJB I Harijono Hirdjosumaryo yang menyertai Taswin memberikan penjelasannya.
"Kita memasukkan air ke panas bumi, air menjadi uap. Uap naik ke atas sehingga menjalankan turbin," jelas Harijono.
Standardnya, kata dia, tanah digali sedalam 10 mill kebawah tanah untuk mengambil panas alami bumi dengan diameter lubang 12 kaki. Kemudian dinding dilapisi dengan lapisan tahan panas. Namun pada kasus lumpur Lapindo, penggalian mungkin tidak sepanas itu.
Taswin yang dalam CV-nya mengaku sebagai Doktor bidang filsafat manajemen ini menjelaskan, pada 15 Agustus, Vlociti dan pemilik teknologi pembangkit akan ke Jakarta membahas kerjasama lebih lanjut dan teknis pembangunannya. Tapi tentunya setelah ada persetuuan pemerintah.
(qom/ir)