Hal ini dikatakan oleh Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa malam (15/7/2008).
"Kita sudah kirimkan surat edaran berupa perintah ke teman-teman dan ke seluruh kantor untuk proaktif. Dalam artian tanya ke industri, dia butuh kita untuk buka atau tidak. Sebab kalau kita buka tapi dia tidak butuh kan kita idle juga," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anwar menjelaskan, pada hari Kamis besok, Ditjen Bea dan Cukai akan melakukan pertemuan dengan para pelaku industri besar di jalur prioritas yang menjadi pelaku industri di beberapa kawasan industri, yang bertujuan untuk berdialog tentang kebutuhan industri untuk pelayanan Bea dan Cukai.
"Kita akan tanya kebutuhan mereka (industri), jam berapa, hari apa, terus bagimana mekanisme yang harus kita siapkan. Saya mengundang Kepala Kantor penting, Tanjung Priok, Semarang, Tanjung Perak, Bekasi, Bogor, Purwakarta dan sebagainya," katanya.
Untuk melancarkan pelayanan Bea dan Cukai, Anwar mengatakan pihaknya akan meminta BI dan Dirjen Perbendaharaan, supaya bank persepsi layanan tersebut juga tetap buka.
"Karena bank kan nggak biasa buka Sabtu dan Minggu, jadi mekanismenya setiap penerimaan masuknya ke bank, tapi pengalaman kita pada waktu hari libur itu, bank ada yang mau buka juga seperti Bank Mandiri," ujarnya.
Selain itu Anwar juga mengatakan telah berkoordinasi dengan Wakil Sekretaris Kabinet agar juga mengkoordinasikan pihak lain seperti Pelindo dan Administratur Pelabuhan untuk tetap mendukung layanan Bea dan Cukai demi kelancaran arus barang di pelabuhan.
"Kita juga nanti meminta teman-teman Perhubungan Laut menata feeder ke singapura dan semacamnya. Kan dulu Minggu malam, sekarang Sabtu-Minggu masuk, berarti ada pergeseran, dan itu harus ditata, jangan selesai di priok malah tidak dibawa ke internasional," ucapnya.
Untuk layanan tambahan Bea dan Cukai di Sabtu dan Minggu, Anwar mengatakan tidak ada biaya tambahan yang dikeluarkan karena selama ini juga layanan Bea dan Cukai di Sabtu dan Minggu sering dijalankan.
"Kita geser-geser saja, mengatur atur shift kerja. Kalau kita dekati industri dan mereka beri jadwal kan kita bisa atur dengan bagus. Makanya kita ingin ketemu dengan industri untuk mengatur jadwal, karena saya mengatur jadwal sesuai dengan kebutuhan mereka. Selama ini memang tidak ada cost tambahan, karena ini sudah berjalan, tapi kami minta instansi lain juga siap, seperti Perhubungan Laut dan Administratur Pelabuhan," paparnya.
(dnl/qom)