Beredar informasi tentang rekrutmen karyawan BUMN PT BNI (Persero) Tahun 2021 yang di media sosial atau email. BNI memastikan informasi tersebut adalah hoaks.
Corporate Secretary BNI Mucharom menuturkan modus penipuan rekrutmen yang marak digunakan adalah dengan mengirimkan surat pemanggilan kepada 'para calon karyawan BUMN PT BNI (Persero)'.
Penipuan itu dilakukan dengan meminta calon korban untuk membayar sejumlah uang sebagai salah satu syarat rekrutmen. Syarat lainnya wajib menggunakan pesawat dan menginap di hotel. Intinya adalah melakukan pungutan uang terhadap para calon pelamar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menegaskan bahwa BNI tidak pernah memungut biaya apa pun dari pelamar atau menunjuk agen perjalanan mana pun dalam proses seleksi pegawai. Pelamar yang sedang menjalani proses seleksi dan lolos ke tahap berikutnya akan tetap dihubungi serta diundang secara resmi oleh BNI melalui email resmi talentsearch@bni.co.id," ujar Mucharom dalam keterangan tertulis, Jumat (10/12/2021).
Mucharom mengatakan BNI mengingatkan masyarakat agar tidak tertipu akan penipuan berkedok rekrutmen PT BNI (Persero) seperti itu. Mucharom juga menegaskan pengumuman rekrutmen dan proses seleksi dilakukan secara terbuka melalui website resmi korporat, yaitu https://recruitment.bni.co.id/.
Dalam kasus penipuan kali ini, Mucharom menilai BNI menjadi perusahaan yang dirugikan karena penyalahgunaan identitas perusahaan untuk rekrutmen palsu yang mengatasnamakan BNI.
"Sebagai upaya untuk melindungi kepentingan BNI dan masyarakat, maka untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali, BNI terus berkomunikasi dengan pihak kepolisian, termasuk dengan Sub Direktorat IV Tindak Pidana Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus," ungkapnya.
Atas dasar langkah itu, BNI bersama Polda Metro Jaya khususnya Subdit IV Tipidsiber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pernah mengungkap jaringan pelaku penipuan seperti ini, salah satunya adalah dalam kasus di Sidrap, Sulawesi Selatan.
"Kami harapkan dengan upaya yang telah dilakukan oleh BNI bersama Kepolisian dapat membuat masyarakat lebih waspada dan berhati-hati dalam menyikapi modus penipuan serupa," tutur Mucharom.
Ia mengajak semua pihak untuk waspada dan lebih berhati-hati akan maraknya aksi penipuan dengan modus rekrutmen mengatasnamakan Badan Usaha Milik Negara.
(prf/ega)