Lippo Beli Teknologi Radioterapi Varian

Lippo Beli Teknologi Radioterapi Varian

- detikFinance
Jumat, 12 Sep 2008 11:56 WIB
Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), pengelola rumah sakit Siloam Hospitals kembali memperkenalkan teknologi melawan kanker di Indonesia. Perseroan berencana membeli sebanyak-banyaknya 3 alat Ultra-precise Radiotherapy milik Varian Medical System asal Amerika Serikat.

"Sebanyak-banyaknya kami akan membeli 3 alat milik Varian untuk melengkapi fasilitas mengatasi kanker di Siloam Hospitals," ujar Komisaris LPKR, Farid Harianto dalam jumpa pers di Siloam Hospitals, Jl. Garnisun Dalam, Jakarta, Jumat (12/9/2008).

Harga per unitnya sebesar US$ 1-3 juta. Untuk tahap awal, LPKR akan memesan sebanyak-banyaknya 3 unit. Namun tidak tertutup kemungkinan nantinya akan dipesan untuk Siloam Hospitals di lokasi-lokasi lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk tahap awal kami akan berikan diskon supaya ke depan Siloam bisa memesan kembali," ujar CEO Varian, Timothy Guertin.

Siloam Hospitals merupakan rumah sakit milik grup Lippo yang bergerak dibawah payung LPKR. Teknologi kesehatan yang akan diusung di rumah sakit ini, menggunakan hasil riset Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) dan Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC).

"Ke depan kami berencana membangun 12 hingga 15 rumah sakit Siloam. Investasinya sekitar Rp 2,5-3 triliun," ujar Komisaris LPKR, Eddy Sindoro.

Misi yang diusung bos besar grup Lippo, Mochtar Riady, bertekad melawan segala jenis kanker yang ada di Indonesia. Tak segan-segan, pendanaan riset di MRIN dikucurkan dari kantong yayasan internal sebesar US$ 30 juta ditambah US$ 3 juta untuk biaya pelaksanaan lembaga per tahunnya.

Sebelumnya, Siloam Hospitals juga telah membawa teknologi diagnosis kanker dini dari Belgia. Dengan harga per unit sekitar US$ 2 juta, Siloam tak tanggung-tanggung mengeluarkan kocek sebesar US$ 30 juta untuk teknologi Eropa tersebut.

Ke depan, Siloam akan terus memperkenalkan teknologi-teknologi melawan kanker, sebagaimana telah menjadi misi Corporate Social Responsibility (CSR) Mochtar Riady untuk menuntaskan masalah kanker di Indonesia.




(dro/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads