"Kami mengharapkan nama pemenang tender akan diumumkan akhir bulan ini. Akhir pekan ini kami mengundang 4 bidder yang tersisa untuk negosiasi," ujar Presiden Direktur EXCL, Hasnul Suhaimi saat dihubungi detikFinance, Kamis (18/9/2008).
Saat ini EXCL sedang melakukan seleksi perusahaan-perusahaan yang akan membeli 7.000 menara telekomunikasi tanpa Base Transceiver Station (BTS). Dari sekian banyak penawar (bidder) kini tersisa 4 saja.
Berdasarkan hasil penilaian PT Ujatek Baru, tim penilai independen yang ditunjuk
EXCL, kisaran harga wajar antara US$ 90.737 hingga US$ 115.408 per menara.
Mengacu pada kisaran tersebut, total dana yang akan diperoleh EXCL mencapai US$ 635-808 juta atau Rp 5,7-7,3 triliun dengan kurs yang digunakan EXCL di level Rp 9.000.
Namun usai RUPSLB yang digelar perseroan pada 3 September lalu, Hasnul
mengatakan perseroan bisa menjual menara-menaranya di atas kisaran tersebut.
Sebelumnya Hasnul pernah mengatakan, harga jual menara EXCL akan berada di atas US$ 135 ribu per menara. Dengan asumsi tersebut, dana yang akan diperoleh EXCL bisa mencapai US$ 945 juta.
Dana hasil penjualan menara rencananya akan digunakan untuk mendanai anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) 2008 dan pelunasan sebagian utang-utang perseroan.
Anggaran capex EXCL tahun inisebesar US$ 1,25 miliar. Komposisi pendanaannya
kombinasi kas internal dan pinjaman bank. Total outstanding debt EXCL per 30
Juni 2008 sebesar Rp 12,1 triliun.
Namun Hasnul belum dapat memberikan informasi rincian penggunaan dana hasil penjualan menara, baik untuk capex maupun pelunasan sebagian utang-utang tersebut.
"Komposisi penggunaannya belum ditentukan, karena pastinya dapat berapa belum ada," elak Hasnul. (dro/ir)