Bunga Fed Turun, Wall Street Masih Kepeleset

Bunga Fed Turun, Wall Street Masih Kepeleset

- detikFinance
Kamis, 09 Okt 2008 08:17 WIB
New York - Saham-saham di Wall Street masih saja melemah meski bank sentral AS dan lima bank sentral utama dunia lainnya telah memangkas suku bunga untuk melonggarkan likuiditas di pasar.

Indeks Dow Joens pada penutupan perdagangan saham Rabu waktu AS (8/10/2008) masih turun tajam 189,96 poin (2,01%) menjadi 9,257.15. Sepanjang tahun ini Dow Jones telah jatuh hingga 30%.

Indeks teknologi Nasdaq juga turun meski tidak terlalu  tajam sebesar 14,55 poin (0,83%) menjadi 1.740,33 dan Standard & Poor's 500 turun 11,29 poin (1,13%) menjadi 984,94.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku pasar masih gugup menghadapi krisis finansial global yang makin dalam meski pemerintah AS sudah mengucurkan dana talangan US$ 700 miliar. Investor juga masih menunggu hasil pembelian aset-aset buruk yang dilakukan pemerintah AS itu.

Akibatnya, kebijakan penurunan suku bunga the Fed dan sejumlah bank sentral lain masih belum bisa meyakinkan pelaku pasar.

"Ini adalah masalah kepercayaan pelaku pasar yang merupkaan masalah nomor satu saat ini. Pemotongan suku bunga memang positif tapi sekali lagi kepercayaan pasar memang belum pulih," kata Goldman dari Wachovia Securities seperti dilansir dari AFP, Kamis (9/10/2008).

The Fed menurunkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin menjadi 1,5 persen. Tindakan The Fed juga langsung diikuti oleh bank sentral lain. European Central Bank (ECB) dan bank sentral Inggris, Kanada, Swiss juga ikut memotong suku bunga.

Bank of England menurunkan suku bunganya setengah persen menjadi 4,50 persen. Sedangkan European Central Bank memotong suku bunganya setengah persen menjadi 3,75 persen. ECB melakukan pemotongan itu berdasarkan koordinasi dengan bank Kanada dan Swiss.

Dari Asia, China juga memotong suku simpanan satu tahunnya sekitar 27 basis poin menjadi 3,87 persen mulai hari Kamis. Sedangkan suku bunga pinjaman akan turun 27 basis poin menjadi 6,93 persen. Sementara Bank Indonesia tidak bisa mengikuti karena terlebih dahulu menaikkan suku bunga BI Rate ke level 9,5 persen. (ir/ir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads