Menteri-menteri keuangan sedunia pun berencana menggelar pertemuan darurat di Washington seiring gelombang panic selling yang menyapu pasar saham. Pemotongan suku bunga dan suntikan dana hingga triliunan dolar tidak mampu meredam gejolak pasar.
Namun jika tidak tercapai kesepakatan, Jepang mengatakan pihaknya akan memanggil G8 (G7 jika minus Rusia) dalam pertemuan darurat. Jepang merupakan ketua pertemuan G8 untuk tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bursa Tokyo sempat terjun hingga 11% seiring bankrutnya perusahaan asuransi Yamato Life Insurance. Nikkei akhirnya ditutup melemah 9,6% pada penutupan perdagangan.
Sementara di Eropa, investor bereaksi terhadap nasionalisasi yang dilakukan Islandia terhadap 3 bank sekaligus, yaitu Glitnir, Kaupthing and Landsbanki. Ketiganya adalah korban dari badai krisis finansial.
Tak lama setelah perdagangan dibuka, pasar saham di London dan Frankfurt langsung anjlok lebih dari 10%. Sementara perdagangan saham di Paris juga ikut ambles lebih dari 9%. Perdagangan di ketiga lokasi tersebut pada akhirnya ditutup melemah 5%.
"Kondisi ini sudah sangat mendekati kepanikan. Kita bagai tenggelam di laut yang
penuh angka merah (sea of red numbers),"kata analis Barclays Wealth Henk Potts.
Menurutnya investor mulai mempercayai krisis kredit justru membuat keadaan lebih buruk dan proyeksi pertumbuhan ekonomi akan makin suram.
"Kenyataannya, sebagian besar investor telah dihantui oleh tekanan berat krisis
kredit yang menekan ekonomi global," ujarnya
"Perdagangan hari ini terlihat seperti mandi darah yang komplit," ujar Managing Director Capital Spreads Simon Denham. (lih/ddn)