Pada penutupan perdagangan saham Senin (13/10/2008) saham BNI dengan kode perdagangan BBNI turun Rp 40 atau 6,25% menjadi Rp 600. Sedangkan harga saham BNI saat bursa ditutup pada 8 Oktober 2008 ada di level Rp 640 per saham.
Namun sebelum bursa disuspensi pekan lalu, perjalanan saham BNI memang cukup memprihatinkan. Untuk pertama kali saham BNI anjlok di bawah level Rp 1.000 per saham pada 26 September 2008 di posisi Rp 990.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru pada 11 Oktober 2007 saham BNI naik ke level Rp 2.175 per saham tapi setelah itu saham BNI kembali di posisi rendah. Bertahan di level 2.000-an kemudian terus turun dan turun hingga puncaknya pada penutupan perdagangan hari ini yang tinggal Rp 600 per saham.
Saham BNI pernah mencatat harga tertinggi Rp 2.850 per saham, tapi itu terjadi saat jumlah sahamnya di pasar kurang dari 1% yakni pada 25 Juli 2008. Kinerja BNI sebenarnya tidak terlalu buruk setelah penurunan laba di tahun 2007 menjadi Rp 897 miliar dari tahun 2006 Rp 1,9 triliun. Kinerja BNI pada semester I-2008 bisa bertahan separuh dari laba tahun 2007, yang nilainya mencapai Rp 434,838 miliar.
Namun pasar masih saja belum memfavoritkan saham BNI ketimbang BUMN bank lain seperti saham Bank Mandiri atau BRI. Meski secara aset, BNI tidak kalah dengan kedua bank pelat merah itu.
(ir/ddn)