"Kami optimistis langkah ini akan membuat daya saing kami di bidang pengerjaan EPC Power Plant akan semakin kompetitif," kata papar Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo dalam siaran pers, Rabu (19/11/2008).
WIKA mengakuisisi 70,08% saham CIP dengan nilai valuasi sebesar Rp 23 miliar, atau setara dengan 438 lembar saham. Sumber pendaaannya berasal dari kas internal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kompetensi CIP di bidang mekanikal elektrikal Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan PLTGU akan diintegrasikan dalam divisi Mekanikal Elektrikal WIKA, dimana nilai total kontrak EPC perseroan cukup besar dibandingkan kontrak konstruksi. Ini akan mendukung pertumbuhan perseroan di tahun-tahun mendatang," kata Bintang.
Dengan akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang erection dan installation ini, diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan non-organik dengan cara meningkatkan efisiensi biaya dan efektivitas operasi, dalam pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
Saat ini WIKA telah memenangkan beberapa proyek power plant di Jakarta (PLTU Muara Karang), Kalimantan Selatan, Jawa Barat (PLTP Jawa Barat, PLTU Indramayu, PLTU Pelabuhan Ratu), Banten (PLTU Labuan Banten), di Sumatera (PLTU Labuan Angin, Sibolga) dan Sulawesi Utara.
"Dengan akuisisi ini diharapkan pengerjaan mekanikal elektrikal di proyek industrial danย power plant menjadi lebih efektif dan efisien," katanya.
PT Catur Insan Pertiwi merupakan perusahaan ketiga terbesar di Indonesia yang bergerak di industrial dan power plant. Perseroan swasta nasional yang berdiri sejak 1984 ini memfokuskan di bidang konstruksi mekanikal dan elektrikal pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), panas bumi dan lainnya. (dro/ir)