Pada perdagangan Rabu (19/11/2008), saham Citigroup bahkan merosot hingga 23,4% ke titik terendahnya dalam 13 tahun. Saham Citigroup anjlok hingga US$ 1,96 menjadi hanya US$ 6,40. Selama minggu ini saham Citigroup sudah merosot hingga 33%.
Saham Citigroup merosot tajam setelah Cheif Executive Vikram Pandit mengumumkan rencana PHK 52.000 karyawannya dan mengurangi berbagai biaya hingga seperlima. Namun rencana efisiensi besar-besaran itu dianggap tidak akan mampu memulihkan bank terbesar kedua AS tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang-orang kini sedang melihat model bisnis mereka dan heran bagaimana mereka bisa survive," ketus William Larkon, fixed-income manager Cabot Money seperti dikutip dari Reuters, Kamis (20/11/2008).
Citigroup memang menyatakan bahwa mereka memiliki modal dan posisi likuiditas yang kuat. Mereka juga sedang fokus melakukan strateginya yang diyakini akan bisa memulihkan kondisinya dalam beberapa waktu kedepan.
Kejatuhan saham Citigroup inilah yang menjadi salah satu pemicu kemerosotan Wall Street dalam 5,5 tahun terakhir. Kapitalisasi pasar Citigroup telah terpangkas hingga US$ 270 miliar, dibandingkan 2 tahun silam. Kapitalisasi pasar Citigroup kini hanya US$ 34,9 miliar, di bawah US Bancorp yang merupakan bank terbesar keempat AS dari sisi aset.
(qom/qom)