Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.30 JATS, Selasa (25/11/2008) saham BUMI langsung melonjak Rp 120 atau 15,49% menjadi Rp 820 per saham. Aksi beli terus berlanjut yang dalam lima menit perdagangan ada yang sudah berani menawar di Rp 840 per saham.
Menjelang batas akhir jual beli 35% saham BUMI oleh NortahStar pada 28 November ini, pelaku pasar mulai mengantisipasinya. Rebound-nya saham BUMI juga karena pasar sudah melihat saham ini telah mencapai batas terendahnya sehingga waktunya untuk berbalik arah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah analis mengatakan batas support (bawah) saham BUMI sekarang di Rp 600-800 dan resistance (atas) di Rp 1.250 per saham. Maka tidak heran dengan kondisi saham BUMI yang sudah demikian rendah banyak investor yang mulai kembali membeli.
Investor yang membeli saham BUMI berpikir dalam jangka panjang saham BUMI akan pulih lagi dalam 1-2 tahun karena BUMI merupakan emiten terbesar batubara.
Secara jangka panjang BUMI yang memproduksi batubara lebih dari 40 juta ton per tahun ini memiliki potensi yang bagus. Terlebih kebutuhan batubara dalam negeri untuk PLN yang tiap tahun terus bertambah. Namun banyak aksi korporasi yang tidak jelas membuat saham BUMI gampang terjatuh. (ir/qom)