Kasus Sarijaya Bisa Hancurkan Kepercayaan Investor Lokal

Kasus Sarijaya Bisa Hancurkan Kepercayaan Investor Lokal

- detikFinance
Kamis, 08 Jan 2009 08:30 WIB
Jakarta - Kasus penggelapan dana nasabah Sarijaya Sekuritas oleh Komisaris Utamanya dinilai akan menghancurkan kepercayaan para investor lokal pasar modal terhadap perusahaan sekuritas.

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) mengkhawatirkan karena kasus ini masyarakat investor ritel lokal di pasar modal akan lari dari pasar modal.

Hal ini dikatakan oleh Ketua Bapepam LK Fuad Rahmany ketika ditemui di kantor Menteri Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Rabu malam (7/1/2009).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bilang kasus Sarijaya ini sistemik untuk pasar modal dalam arti masyarakat kehilangan kepercayaan, bukan sistemik dalam arti akan kolaps yang lainnya. Tapi pasar modal kehilangan nasabah, investor kan jadi nggak percaya sama pasar modal," ujarnya.

Fuad mengatakan jika kepercayaan para investor pasar modal sudah hancur, maka akan sangat sulit dan butuh waktu yang lama untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat untuk kembali berinvestasi di pasar modal.

"Karena itu artinya kalau sekali nasabah sudah ditipu dan diambil uangnya, kan kehilangan kepercayaan sama pasar modal. Ini kita sayangkan, saya cerita sama broker, kita undang ada 100-an, mereka juga kaget, mereka kaget dan kecewa karena mereka bilang kita sudah kerja keras. Gara-gara satu orang ini bisa menghancurkan kita semua. Mereka semua pada marah, ada yang merinding dengar cerita ini," tuturnya.

Fuad mengatakan karena kasus Sarijaya ini, para perusahaan sekuritas lain bekerja keras untuk meyakinkan para nasabahnya untuk tetap berinvestasi dan tidak menarik dananya.

"Jadi mereka (perusahaan sekuritas) berusaha yakinkan nasabah. kita kasih tahu semua apa yang terjadi, kalian siap-siap besok, kalian hadapi semua nasabah. Untung alhamdulillah mereka hadapi semua nasabah mereka, ternyata so far aman. Jadi nggak sistemik. Sistemik bukan dalam artian seperti perbankan ya. sistemik dalam arti kehilangan nasabah dan kepercayaan," paparnya.

Fuad mengakui dirinya sangat menyesalkan terjadinya kasus Sarijaya ini di tengah usaha Bapepam dan otoritas bursa lainnya untuk mendorong perkembangan investor ritel lokal.

"Karena retail investor itu gampang lari dari pasar modal. Kalau asing sih mereka nggak takut, mereka kan punya broker-broker yang mereka bisa percaya, jadi mereka nggak lari. Kalau asing, mereka dengar kasus Sarijaya mereka nggak takut" katanya.

"HR ini kan orang yang sudah cukup lama di pasar modal, kita sesalkan kenapa mereka melakukan hal ini. Semua teman-temannya kan kenal dia semua, itu kaget semua. Kok dia bisa melakukan hal seperti itu. Kita nggak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Kenapa dia nekat banget, baru sekali sepertinya, tapi kan anda tahu saudaranya," pungkasnya.

Dikatakan Fuad karena kasus ini, bisa muncul krisis kepercayaan dari para investor lokal terhadap perusahaan efek di Indonesia. "Ya susahlah yang begini, karena titik senoda rusak susu sebelanga," tukasnya.

(dnl/ir)

Hide Ads