Astra Kuasai Mayoritas Saham Jalan Tol Tangerang-Merak

Astra Kuasai Mayoritas Saham Jalan Tol Tangerang-Merak

- detikFinance
Selasa, 13 Jan 2009 11:50 WIB
Jakarta - PT Astra International Tbk melalui anak usahanya PT Astratel Nusantara menambah kepemilikan saham di PT Marga Mandala Sakti (MMS), yang merupakan operator jalan tol Tangerang dan Merak sepanjang 72 kilometer.

Astratel kini menguasai 62,62% saham di MMS. Sebelumnya Astratel hanya memiliki 34% saham di MMS. Kemudian pada Desemeber 2008 Astratel membeli saham milik pemegang saham lainnya sebesar 28,62%.

"Astratel membeli saham milik investor dari Hong Kong dan Mauritius, serta pemegang saham individu milik asing. Berapa nilai pembeliannya itu saya tidak bisa menjelaskan bisa tanya ke pemegang saham," kata Presdir PT Marga Mandala Sakti Wiwiek D Santoso, ketika dihubungi detikFinance, Selasa (13/1/2009).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saham Astratel 99% dimiliki oleh PT Astra Internasional Tbk. Astra masuk ke sektor infrastruktur jalan tol pertama kali ketika membeli saham PT Marga Mandala Sakti (MMS) pada pada Agustus 2005.

Menurut Wiwiek, dengan adanya perubahan pemilik saham ini, Astratel kini menjadi pengendali di MMS. Diharapkan dengan posisinya sebagai pengendali, Astratel bisa lebih leluasa mengembangkan MMS.

"Astratel menambah saham di MMS karena melihat prospek yang cukup baik di sektor infrastruktur ini, kemudian juga karena ada yang menjual sahamnya," kata Wiwiek.

Untuk tahun 2009, Astratel menyiapkan belanja modal (capex) senilai Rp 145 miliar. Dana tersebut untuk memperbaiki jalan tol karena ada beberapa bagian ruas tol yang mengalami kerusakan.

"Jalan tol yang aspal diperbagus aspalnya, sedangkan jalan beton yang rusak akan ditambah dengan aspal, karena jalan beraspal itu lebih nyaman untuk pengemudi. Kita terus melakukan perbaikan hingga 2013," ujar Wiwiek.

Mengenai kenaikan tarif tol, menurut Wiwiek hal itu sudah ada dalam aturan pemerintah dimana operator jalan tol bisa menaikkan tarif setiap dua tahun sekali yang besarannya mengikuti inflasi.

"Jadi nanti pertengahan tahun akan ada perubahan tarif, berapa besarnya itu nanti akan diputuskan sekitar Juni atau Juli," jelasnya.



(ir/qom)

Hide Ads