Duta Graha Rampungkan Proyek Rp 380 Miliar di Natuna

Duta Graha Rampungkan Proyek Rp 380 Miliar di Natuna

- detikFinance
Rabu, 25 Feb 2009 08:55 WIB
Jakarta - PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) segera merampungkan proyek senilai Rp 380 miliar bernama Natuna Gerbang Utaraku selambat-lambatnya pada Mei 2009.

"Kami akan segera merampungkan Proyek senilai Rp 380,06 miliar ini pada Mei 2009," ujar Direktur Utama DGIK, Dudung Purwadi dalam siaranm persnya, Rabu (25/2/2009).

Proyek milik Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil), Kabupaten Natuna yang berlokasi di Natuna, Provinsi Kepulauan Riau dibangun di atas lahan seluas 20 hektar. Proyek ini adalah mega proyek Kabupaten Natuna dengan konsep kawasan terintegrasi atau one stop living.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di atas lahan tersebut, kata Dudung, akan dibangun tempat ibadah, kompleks perkantoran, kawasan komersial, sekolah tinggi, dan perumahan yang dilengkapi dengan infrastruktur pendukungnya.

"Proyek ini terdiri dari 1 bangunan utama berupa Masjid Agung seluas 11,070 m2 setinggi 3 lantai dan beberapa bangunan tambahan," imbuhnya.

Johan Halim, Corporate Secretary perseroan menambahkan, kawasan ini direncanakan akan menjadi asrama bagi calon jamaah haji yang berasal dari daerah sekitar Natuna.

"Awalnya, proyek ini dijadwalkan selesai Desember 2008, namun baru akan kita selesaikan pada Mei 2009 akibat adanya penambahan dan perubahan desain," kata Johan.

Masjid Agung beserta bangunan lainnya di dalam kawasan ini adalah proyek terbesar dan termegah yang pernah ada di Natuna yang kaya akan potensi kekayaan alam khususnya tambang.

"Setelah semua kegiatan pembangunan selesai, kawasan ini nantinya akan diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Bupati Natuna, Dieng Rusnadi," tambahnya.

Pendapatan perseroan tumbuh 45% menjadi Rp 1,45 triliun pada 2008 (unaudited) bila dibandingkan Rp 1,002 triliun yang diperoleh pada 2007. Pendapatan tersebut, ungkap Johan, sebanyak 70% atau sekitar Rp 1,015 triliun disumbangkan dari proyek konstruksi gedung, sementara 30% atau sejumlah Rp 435 miliar dikontribusikan dari proyek infrastruktur.

"Tingginya pendapatan tersebut didorong oleh total order book yang mencapai Rp 3,10 triliun pada akhir 2008. Sebanyak Rp 1,60 triliun merupakan carry over dari 2007, sedangkan Rp 1,50 triliun merupakan kontrak baru yang diperoleh perusahaan pada tahun lalu," pungkas Johan. (dro/ir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads