Wijaya Karya Bangun PLTU Kalimantan Selatan

Wijaya Karya Bangun PLTU Kalimantan Selatan

- detikFinance
Jumat, 27 Feb 2009 09:34 WIB
Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan kontraktor asal China, Chengda meletakkan batu pertama pembangunan Proyek PLTU Kalimantan Selatan yang bernilai Rp 1,2 trilliun milik PT PLN (Persero) di Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Proyek ini diharapkan selesai dalam 24 bulan untuk unit 1 dan dua bulan berikutnya untuk unit 2.

PLTU ini akan menyediakan tambahan daya listrik sebesar 130 MW bagi Kalimantan Selatan dan sekitarnya. Daya tersebut dihasilkan dari dua buah turbin yang masing-masing berkekuatan 65 MW dengan pasokan bahan bakar batubara. Diharapkan dengan adanya penambahan pembangkit listrik ini yang akan beroperasi penuh pada
tahun 2010 akan menjawab masalah kekurangan pasokan listrik di daerah tersebut.

"Dengan dimulainya pembangunan PLTU Kalsel 2x65 MW, kami berharap dapat membantu program percepatan pemerintah yang dikenal sebagai program percepatan pembangkit 10.000 MW sehingga selesai tepat pada waktunya dan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kalimantan Selatan dengan adanya pasokan energi yang cukup," papar Bintang Perbowo, Direktur Utama WIKA dalam siaran persnya, Jumat (26/2/2009).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PLTU ini merupakan hasil kolaborasi antara WIKA selaku kontraktor EPC (engineering, procuring and construction) dan Chengda. Chengda adalah perusahaan listrik terbesar di China yang didirikan pada 1950. Sejak 1960 perusahaan ini telah memasuki pasar internasional dengan proyek-proyeknya di Vietnam dan Pakistan. Kini Chengda telah bekerjasama dengan lisensor dan perusahaan engineering dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jepang, dan Itali.

"WIKA saat ini adalah market leader di bidang pembagkit listrik, menguasai lebih dari 30% proyek pembangkit yang dikeluarkan pemerintah. Untuk memperkuat segmen EPC, WIKA telah mendirikan anak perusahaan baru yakni WIKA Insan Pertiwi yang
khusus menangani elektrikal dan mekanikal. Dengan demikian kami yakin akan tumbuh menjadi kontraktor infrastruktur terbesar di Indonesia," jelas Bintang.


(dro/lih)

Hide Ads