BEI Periksa Data Transaksi Bursa Indika dan Petrosea

BEI Periksa Data Transaksi Bursa Indika dan Petrosea

- detikFinance
Kamis, 05 Mar 2009 08:04 WIB
Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah melakukan pemeriksaan atas data transaksi harian saham PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT Petrosea Tbk (PTRO), terkait dugaan kebocoran informasi oleh broker-broker pembeli maupun penjual saham-saham dua emiten tersebut.

"Perlu dicatat, BEI tidak mengindikasikan insider trading oleh INDY atau PTRO. Jangan salah interpretasi, yang kita periksa itu data transaksi harian saham INDY dan PTRO oleh broker-broker," ujar Direktur Pencatatan BEI, Eddy Sugito saat dihubungi detikFinance, Rabu (4/3/2009) malam.

Menurut Eddy, BEI belum mengarah pada adanya dugaan ataupun indikasi insider trading oleh 'orang dalam' INDY maupun PTRO. Namun, adanya kebocoran informasi negosiasi akuisisi INDY terhadap PTRO membuat BEI mencermati aktifitas perdagangan kedua saham tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu juga baru kita periksa dulu. Kita belum sampai pada kesimpulan atau indikasi apa pun. Oleh sebab itu, data transaksi bursa dua emiten itu oleh broker-broker yang melakukan transaksi saham INDY dan PTRO sebelum maupun setelah akuisisi, itu akan kita periksa, baru nanti kita tentukan apakah memang ada indikasi kesana atau tidak," jelas Eddy.

INDY dan Clough Ltd (induk usaha PTRO) telah menandatangani perjanjian jual beli atas akuisisi 81,95% saham PTRO senilai US$ 83,8 juta pada 26 Februari 2009. BEI mencurigai ada kebocoran informasi dalam transaksi tersebut.

Sebab, tanpa ada kabar apapun yang diterima BEI, secara tiba-tiba saham PTRO bergerak aktif sejak 13 Februari 2009. Padahal, saham PTRO tergolong sebagai saham yang kurang aktif diperdagangkan dan seringkali masuk dalam kelompok saham stagnan.

Namun secara tiba-tiba, pada 13 dan 16 Februari 2009 harga saham PTRO melonjak drastis hingga terkena batas penolakan otomatis (auto rejection) atas berturut-turut. Pada 12 Februari 2009, PTRO ditutup di harga Rp 4.275. Namun pada 13 Februari 2009, PTRO ditutup melonjak ke level Rp 5.325 atau naik 24,56%. Pada 14 Februari 2009, harga PTRO ditutup di level Rp 6.350, naik 19,24%.

Melihat gelagat tak wajar tersebut, BEI melakukan suspensi atas saham PTRO dan INDY pada 17 Februari 2009. Saham INDY dan PTRO dibuka kembali pada 18 Februari 2009. Sejak dibuka suspensinya, harga saham PTRO menunjukkan tren naik signifikan.

Hanya dalam 11 hari bursa sejak dibuka suspensinya, harga PTRO ditutup di level Rp 10.150 pada perdagangan Rabu (4/3/2009), melejit 59,84% dari harga penutupan sebelum suspensi. Jika mengacu pada penutupan 12 Februari 2009, pada penutupan Rabu (4/3/2009) atau 14 hari bursa sejak 12 Februari 2009, harga PTRO telah naik 137,42%.

Oleh sebab itu, BEI akan mempelajari data transaksi harian PTRO dan INDY untuk melihat apakah ada kemungkinan terjadi kebocoran informasi yang sengaja disebarkan broker-broker tertentu untuk mengkerek naik harga saham PTRO alias digoreng. (dro/ir)

Hide Ads