Dow Jones dan S&P Meluncur ke Titik Terendah Lagi

Dow Jones dan S&P Meluncur ke Titik Terendah Lagi

- detikFinance
Jumat, 06 Mar 2009 07:04 WIB
New York - Saham-saham di Wall Street kembali merosot tajam, di tengah mencuatnya lagi kemungkinan bangkrutnya General Motors (GM). Indeks Dow Jones dan Standard & Poor's 500 turun ke titik terendahnya lagi dalam 12 tahun.

Pada perdagangan Kamis (5/3/2009), indeks Dow Jones ditutup merosot hingga 281,40 poin (4,09%) ke level 6.594,44. Indeks Standard & Poor's 500 juga turun 30,32 poin (4,25%) ke level 682,55 dan Nasdaq juga merosot 54,15 poin (4%) ke level 1.299,59.

Saham GM merosot hingga 15,5% menjadi 1,86 dolar setelah raksasa otomotif AS itu memperingatkan tentang kemungkinan kebangkrutannya setelah auditor menyangsikan kemampuan GM untuk bertahan. GM sejauh ini beroperasi dengan menggunakan dana talangan dari pemerintah AS sebesar US$ 13,4 miliar dan menyatakan memerlukan dana talangan tambahan US$ 22,6 miliar untuk bisa bertahan agar tidak bangkrut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"GM menderita kerugian dari operasional, defisit dari pemegang saham serta tak mampu mendapatkan dana tunai untuk memenuhi kewajiban dan mempertahankan operasional sehingga meningkatkan keragu-raguan yang substansial tentang kemampuan untuk terus berjalan," demikian pernyataan dari auditor independen yang dilaporkan GM ke Bapepam AS seperti dikutip dari AFP.

GM menyatakan bahwa penilaian auditor tersebut 'tidak disangka-sangka' , namun diyakini tidak akan memberikan dampak pada rencana agresif untuk melakukan restrukturisasi bisnis demi kelangsungan secara jangka panjang.

Saham-saham sektor finansial juga kembali berjatuhan. Saham Citigroup sempat turun hingga 97 sen dan untuk pertama kalinya di perdagangkan di bawah US$ 1. Investor terus menyangsikan apakah raksasa finansial AS ini mampu memulihkan dirinya ataukah harus diambil alih pemerintah.

"Kehilangan kepercayaan terus terjadi. Tidak ada peluru ajaib disini yang akan menyelamatkan Citigroup ataupun Bank of America. Satu-satunya yang mungkin menyelamatkan mereka adalah jika pemerintah masuk dan mensponsori kebangkrutan," ujar John Schloegel, vice president dari Capital Cities, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (6/2/2009).

Saham Chevron juga turun hingga 5,3% setelah harga minyak mentah dunia kembali turun hingga 5,3%.

Di tengah rontoknya harga saham-saham, masih ada saham yang naik seperti Wal-Mart yang naik 2,6% setelah mengumumkan pembagian dividen. Demikian pula Pfizer yang naik 1,4% setelah Goldman Sachs merekomendasikan 'buy'.

Perdagangan berjalan sangat aktif, di New York Stock Exchange mencpai 1,88 miliar, di atas rata-rata tahun lalu yang mencapai 1,49 miliar. Sementara di Nasdaq, transaksi mencapai 2,34 miliar, di atas rata-rata tahun lalu yang mencapai 2,28 miliar.

(qom/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads