.webp)
"Indika Energy, sebagai pemegang 46% saham Kideco, akan menerima dividen sejumlah US$ 96,6 juta, yang akan dibayarkan pada Maret dan Juni 2009. Tambahan dana ini akan memperkuat kas kami," kata Presiden Direktur INDY, Arsjad Rasjid dalam siaran pers, Selasa (17/3/2009).
PT Kideco Jaya Agung (Kideco) mencatat penerimaan laba bersih 2008 sebesar US$ 229,4 juta, naik signifikan 141,47% dibandingkan dengan pencapaian akhir 2007 senilai US$ 95 juta. Pemegang saham Kideco memutuskan akan membagikan dividen sebesar US$ 210 juta atau 91,5% dari laba bersih 2008.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sangat puas dengan kinerja Kideco yang melebihi ekspektasi kami selama 2008 kemarin. Volume penjualan mencapai 21,7 juta ton, dengan rata-rata harga penjualan US$ 49,9 per ton, naik 46,3% dari US$ 34,1 pada 2007. Produksi juga meningkat menjadi 22 juta ton, dari 20,5 ton pada periode yang sama," ujar CFO Indika Energy Azis Armand.
Tahun 2009, Kideco menargetkan produksi batubara 24 juta ton pada tahun ini, yang mana 80% dari volume tersebut untuk kontrak jangka panjang dan sisanya akan diperjualbelikan secara on spot.
Dipaparkannya, sepanjang tahun lalu, Kideco membukukan pendapatan yang sangat memuaskan dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya, yang mencapai US$ 701,8 juta. Pendapatan ini diperoleh dari produksi batu bara yang mencapai 22 juta ton, sedangkan penjualan komoditas tersebut mencapai 21,7 juta ton.
Kideco sendiri merupakan produsen batu bara terbesar ketiga di Indonesia dari sisi volume produksi. Tercatat, hingga akhir 2007 jumlah cadangan batu bara yang dimiliki Kideco diperkirakan mencapai 416 juta ton, dengan cadangan potensial 1,28 miliar ton.
Produsen batu bara ini memberi kontribusi Indika Energy sekitar 68% dari total labanya. Selain Indika, pemegang saham Kideco adalah Samtan Co Ltd sebesar 49% dan PT Muji Inti Utama sebesar 5%. (dro/ir)
