Mayapada Hospital Tawarkan Harga Saham IPO Rp 100-125

Mayapada Hospital Tawarkan Harga Saham IPO Rp 100-125

- detikFinance
Senin, 20 Apr 2009 11:18 WIB
Jakarta - PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk yang merupakan induk perusahaan Mayapada Hospital, menawarkan harga saham IPO di kisaran Rp 100-125 per saham. Perseroan akan listing di Bursa Efek Indonesia 6 Mei 2009.

Demikian dikatakan Direktur Investment Banking Evergreen Capital selaku penjamin pelaksana emisi efek), Rudy Utomo dalam due diligence meeting & public expose penawaran umum perdana saham PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, di Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta, Senin (20/4/2009).

Mayapada Hospital melepas 1 miliar saham baru yang setara dengan 17,91% saham publik dengan nilai nominal Rp 100. Dana hasil IPO ini sebesar 95% akan digunakan untuk pengembangan rumah sakit (capital expenditure) dan 5% untuk modal kerja perseroan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah IPO, komposisi pemegang saham PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk adalah PT Surya Cipta Inti Cemerlang 82,04%, Tri Windoyo Simbung 0,05% dan publik 17,91%.

Namun komposisi pemegang saham ini bisa berubah karena ada konversi saham dari PT Surya Cipta Inti Cemerlang dengan Talent Cruice International Limited.

Hal ini terkait dengan aksi korporasi PT Surya Cipta Inti Cemerlang selaku pemegang saham utama perseroan yang menandatangani perjanjian penerbitan note (Note Subscription Agreement) sebesar US$ 10,1 juta dengan Talent Cruice International Limited pada 25 Maret 2008.

Apabila terpenuhi kondisi-kondisi tertentu, Talent Cruice International Limited dapat melakukan konversi notes tersebut menjadi saham perseroan setelah pelaksanaan IPO setara dengan 21,7%.

Jika konversi dilakukan maka pemegang saham PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk adalah PT Surya Cipta Inti Cemerlang 60,34%, Tri Windoyo Simbung 0,05%, Talent Cruice International Limited 21,7% dan publik 17,91%.     

Kinerja keuangan PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk per 31 Oktober 2008 mencatat pendapatan bersih Rp 74,277 miliar sedangkan sepanjang tahun 2007 sebesar Rp 90,320 miliar. Laba bersih per 31 Oktober 2008 sebesar Rp 5,528 miliar dan sepanjang tahun 2007 sebesar Rp 2,206 miliar.
 
Untuk kebijakan dividen tunai atau cash kepada pemegang saham dengan tetap perhatikan keuntungan dan kondisi keuangan serta kebutuhan dana untuk investasi.

Kebijakan dividen perseroan rencananya mulai tahun buku 2009 adalah jika laba bersih di 2009 sekitar Rp 10 milyar maka perseroan akan membagi dividen sebesar 30 persen dari laba bersih ke pemegang saham.

Sedangkan jika laba Rp 10-20 miliar maka perseroan akan membagi dividen sebesar 40 persen dari laba bersih ke pemegang saham. Kalau di atas Rp 20 miliar maka perseroan akan membagi dividen sebesar 50 persen dari laba bersih ke pemegang saham.

Masa penawaran awal dilakukan pada 20-22 April 2009, perkiraan tanggal efektif 28 April, perkiraan masa penawaran 29 April - 1 Mei 2009, perkiraan masa penjatahan 4 Mei 2009, tanggal pendistribusian saham elektronik 5 Mei 2009 serta pencatatan di BEI 6 Mei 2009. Sementara Direktur Keuangan PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk Freddy Soejandy mengatakan kondisi perseroan saat ini cukup baik. 

"Keadaan perseroan kini cukup baik karena tidak memiliki utang bank. Rencana ke depan, selain IPO kami juga akan mencoba memperoleh pendanaan dari bank," katanya.

Pada 2009, perseroan memprediksi pendapatan mencapai Rp 153,43 miliar dan laba bersih Rp 9,93 miliar. "Selama ini pendapatan rumah sakit berasal dari farmasi atau obat-obatan, rawat inap, poliklinik, farmasi, UGD medical check up. Pendapatan terbesar berasal dari farmasi dengan 35 persen kontribusinya," katanya.

Freddy menambahkan aset perusahaan pada Oktober 2008 tercatat naik signifikan menjadi Rp 485,73 miliar dari Desember 2007 Rp 33,23 miliar. Pertumbuhan itu disebabkan tambahan modal disetor dari pemegang saham yang dialokasikan untuk renovasi rumah sakit dan anak usaha. Rumah Sakit Mayapada di Lebak Bulus

PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk akan membangun Mayapada Hospital di lebak bulus, Jakarta Selatan. Pembangunan rumah sakit tersebut pada tahun 2011.
 
"Pembangunannya baru akan dimulai pada tahun 2011 dan sekarang sedang dalam tahap pembuatan layout design," ujar Freddy.
 
Rumah sakit tersebut, lanjut Freddy, akan dibangun diatas lahan seluas 1,5 hektar dengan kapasitas 300 tempat tidur.

"Tanah kami yang ada dilebak bulus 3,5 hektar untuk rumah sakit 1,5 hektar. Rencananya akan dibangun 10-11 lantai dengan kapasitas 300 tempat tidur. Yang jelas fasilitasnya akan lebih lengkap karena spacenya lbh luas," paparnya.
 
Freddy mengakui saat ini rencana pembangunan tersebut masih belum dimasukan dalam proyeksi kinerja tahun ini. "Investasinya tidak dimasukkan dalam proyeksi sekarang tapi aset lahannya sudah dimasukan karena milik kita," katanya. (ir/qom)

Hide Ads