Deflasi April sebesar 0,31% diperkirakan akan membuat BI memangkas BI Rate 25 basis poin menjadi 7,25% pada rapat dewan gubernur BI Selasa besok (5/5/2009).
Pencapaian deflasi ini bisa memperpanjang rally karena pasar nyaman dengan inflasi tahunan pada April sebesar 7,31% yang lebih rendah dari ekspektasi pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Wall Street menutup akhir pekan dengan penguatan tipis, berkat penguatan saham-saham sektor energi ditambah data perekonomian baru yang menunjukkan sebagian lini perekonomian sudah membaik.
Pada penutupan perdagangan Jumat (1/5/2009), indeks Dow Jones ditutup menguat 44,29 poin (0,54%) ke level 8.212,41. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 4,71 poin (0,54%) ke level 877,52 dan Nasdaq menguat 1,90 poin (0,11%) ke level 1.719,20.
Sedangkan IHSG pada penutupan perdagangan saham Jumat (1/5/2009) naik 6,816 poin (0,4%) menjadi 1.729,582.
Berikut rekomendasi saham dari perusahaan sekuritas.
Panin Sekuritas
Pekan ini kami perkirakan IHSG masih akan melanjutkan trend bullish, meski ruang untuk menguat relatif terbatas. Beberapa saham unggulan seperti ASII, PGAS, TLKM, dan INCO mulai terkoreksi akibat profit taking yang terjadi pada hari Jumat. Meski demikian, kami melihat peluang trading pada saham second liner di tengah ancaman profit taking pada saham blue chip. Selain rapat dewan gubernur BI, investor akan mencermati perkembangan koalisi politik serta hasil dari stress test terhadap perbankan di AS. Kami proyeksikan IHSG akan bergerak pada kisaran support-resistance 1.677-1.764.
Deflasi selama April sebesar 0,31% yang diperkirakan bermuara pada pemangkasan BI Rate sebesar 25 basis poin berpotensi memperpanjang rally indeks saham pekan ini. menyusul inflasi tahunan pada April sebesar 7,31% yang lebih rendah dari ekspektasi pasar.
eTrading Securities
IHSG kembali mencatat return positif minggu kemarin, laporan keuangan yang tidak separah yang dipekirakan membuat investor kembali ke pasar modal. Sementara market di US juga bergerak dengan arah yang sama selama sepekan kemarin, meskipun tidak ada berita yang ideal di laporkan. Data manufaktur di US turun, virus baru yang melanda US yaitu Swine Flu, penjualan automotif terendah sejak 30 tahun silam dan laba perusahaan yang rata-rata tergerus. Namun investor melihat data ini masih diatas perkiraan terburuk investor dan laporan keuangan 1Q09 menunjukan margin yang masih bisa dipertahankan investor.
Rally di stok market sejak awal bulan April sampai saat ini membawa keraguan investor apakah tren ini masih akan berlanjut di bulan Mei, atau apakah market akan berbalik arah di bulan Mei ini. Apabila kita melihat dari sisi teknikal dengan indikator seperti RSI, index sudah memasuki teritori overbought yang dimana menandakan tren penguatan sudah terbatas. Katalis untuk market di jangka pendek ini adalah pengumuman Stress-Test yang akan di umumkan minggu ini, ini bisa menjadi penghambat rally di market. (ir/ir)