Akuisisi Bentoel, BAT Incar Pasar Kretek Indonesia

ADVERTISEMENT

Akuisisi Bentoel, BAT Incar Pasar Kretek Indonesia

- detikFinance
Rabu, 17 Jun 2009 11:04 WIB
Jakarta - British American Tobacco (BAT) resmi mengambil alih 85% saham pengendali di perusahaan rokok terbesar nomor 4 di Indonesia, PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA), dari PT Rajawali Corpora dan para pemegang saham lainnya dengan harga US$ 494 juta.

Akuisisi ini menjadikan posisi BAT cukup strategis untuk mengambil pangsa pasar rokok kretek di Indonesia yang dinilai cukup menggiurkan. 

"Transaksi ini merupakan kesempatan strategis yang sempurna untuk memasuki pasar kretek Indonesia yang sangat luas dan sedang berkembang dan akan menjadi landasan untuk pertumbuhan di masa yang akan datang," ujar John Daly, Direktur British American Tobacco untuk Asia-Pasifik dalam siaran persnya, Rabu (17/6/2009).

Indonesia merupakan pasar rokok terbesar nomor 5 di dunia dihitung berdasarkan volume, dengan total penjualan sekitar 250 miliar rokok per tahun, dan merupakan salah satu dari sepuluh besar pasar rokok dunia apabila dihitung dari nilai keuntungan.

Segmen rokok kretek memegang sekitar 93 persen dari pangsa pasar. Rokok kretek adalah rokok yang dibuat dari tembakau dan cengkeh dan diproduksi dengan mesin atau dibuat dengan tangan. Merek rokok kretek utama Bentoel termasuk Star Mild, X Mild, dan Sejati. Pada tahun 2008 Bentoel menjual 17.7 miliar rokok, yang mencakup sekitar 7 persen pasar Indonesia.

Pendapatan Bentoel sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi selama 12 bulan terakhir dihitung dari tanggal 31 Maret 2009 adalah sebesar US$53 juta (£32 juta). Bentoel memiliki utang bersih sebesar U$164 juta (£101 juta) per tanggal 31 Maret 2009.

Bisnis British American Tobacco yang sudah ada, yaitu PT BAT Indonesia Tbk, pada saat ini menguasai sekitar 2 persen dari pangsa pasar dan bersaing hanya di pasar rokok putih.

BAT telah mengakuisisi 85% saham Bentoel senilai US$ 494 juta.Harga tersebut setara dengan Rp 873 per saham, dengan premi sebesar 20 persen diatas harga penutupan Bentoel sebesar Rp 730 per saham pada tanggal 15 Juni 2009. 

"Penawaran tender untuk saham publik yang tersisa akan diumumkan segera dan diharapkan dapat diselesaikan pada akhir bulan Agustus 2009," jelas Daly.

Dengan asumsi bahwa semua saham tersebut dapat dibeli dalam proses penawaran tender, transaksi tersebut secara keseluruhan akan mencakup 100 persen saham Bentoel dengan perkiraan harga keseluruhan sebesar US$580 juta .

Transaksi diatas menunjukkan peningkatan EV/EBITDA sebesar 12,9 kali setelah disesuaikan dengan tingkat modal kerja normal. Grup Rajawali memiliki 56% saham dalam Bentoel.

British American Tobacco adalah grup perusahaan rokok terbesar nomor dua di dunia dilihat dari pangsa pasar global dengan merek-merek rokok yang dijual di lebih dari 180 pasar. Di tahun 2008, anak-anak perusahaannya menjual 715 miliar rokok yang dibuat di 49 pabrik di 41 negara dan mempekerjakan lebih dari 50.000 orang. British American Tobacco didampingi oleh penasehatnya Deutsche Bank dan UBS. (qom/lih)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT