Hary Tanoe: FREN Cuma Investasi Surat Berharga

Hary Tanoe: FREN Cuma Investasi Surat Berharga

- detikFinance
Kamis, 18 Jun 2009 15:23 WIB
Jakarta - Pimpinan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) Hary Tanoesoedibjo mengaku sudah tidak memberikan keistimewaan kepada PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN), selain sebagai investasi pada surat berharga biasa.

"FREN cuma investasi surat berharga biasa. Bisa saya jual kapan saja kalau saya mau," ujarnya usai jumpa pers di Menara Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (18/6/2009).

Menurut Hary, kepemilikan BMTR di FREN kini tersisa 19%, sehingga hanya bisa digolongkan pada investasi surat berharga. Pendapatan FREN tidak lagi dikonsolidasikan ke BMTR selain sebagai pendapatan ekuitas semata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau ditanya soal langkah-langkah restrukturisasi FREN, ya posisi kita sekarang hanya sebagai salah satu pemegang saham biasa," ujarnya.

Sebelum melepas sebagian besar kepemilikan sahamnya secara berkala, BMTR merupakan perusahaan pengendali di FREN. Namun ketika FREN berada diambang gagal bayar obligasi, BMTR buru-buru melepaskan sebagian sahamnya sehingga tidak lagi menjadi pengendali.

Langkah ini mengundang kontroversi berbagai pihak. Namun menurut Hary Tanoe, dengan kepemilikannya yang kini hanya sebesar 19%, ia tidak terlalu ambil pusing dengan masalah yang ada di dalam tubuh FREN.

"Saat ini sudah ada beberapa investor yang mau membeli. Tinggal nanti bagaimana," jelasnya.

Sayangnya, Hary enggan membeberkan kapan tepatnya ia akan melepas seluruh kepemilikan sahamnya. Namun ia memastikan bahwa BMTR bakal melepas seluruh sahamnya di FREN.

FREN didirikan pada Desember 2002 dan kegiatan operasionalnya dimulai Desember 2003. Perusahaan adalah operator seluler yang menggunakan teknologi CDMA 800 MHz dengan Fren sebagai mereknya. Selain itu juga memiliki nirkabel tetap fixed wireless access dengan merek Hepi yang diluncurkan semester I-2008.

FREN adalah operator seluler terbesar keempat di Indonesia. Pemilik saham FREN per 30 September 2008 adalah Jerash Investment Ltd (32%), PT Global Mediacom Tbk (19%), Qualcomm Incorporated (5,01%), KT Freetel Co Ltd Korea (2%) dan publik (41,99%). Global Mediacom semula memang mayoritas, namun pada triwulan III-2008 melepas sebagian besar kepemilikannya di FREN kepada Jerash Investment.





(dro/qom)

Hide Ads