Demikian disampaikan oleh Presiden Direktur ARNA, Tandean Rustandy dalam acara kunjungan kerja Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di pabrik Plant II Arwana, Cikande Serang, Rabu (15/7/2009).
Tandean mengatakan saat ini Arwana memiliki 3 lokasi pabrik yang berbeda yaitu plant I memiliki kapasitas 3,78 juta m2, plant II 17 juta m2 dan plant III 9,7 juta m2. Rencananya plant III yang berlokasi di Gresik Jawa Timur secara bertahap akan ditingkatkan produksinya mencapai 13,5 juta m2.
"Plant III awal kapasitasnya 3,6 juta m2, akhir bulan depan mulai ada perluasan sampai 13,5 juta m2," ucapnya.
Dengan demikian maka kapasitas Arwana yang sekarang ini hanya 30,6 juta m2, setelah ekspansi akan mencapai 34,3 juta m2 yang kemudian akan dilanjutkan hingga tahun 2010 sampai 39 juta m2.
Ia menjelaskan, selama ini laba perseroan sebagian besar dipakai untuk perluasan produksi dan pembelian mesin-mesin produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar keramik di dalam negeri maupun luar negeri.
"Kami sangat yakin dan berani untuk terus menanamkan modal, kalau mengandalkan asing kita tidak akan maju," jelasnya.
Dikatakannya sampai saat ini Arwana telah menjadi pemimpin harga (price leader) diantaranya semua pabrik keramik di Indonesia. Dengan menggunakan mesin-mesin canggih yang semuanya berasal dari Italia.
Pada tahun 2008 lalu penjualan Arwana meningkat sebesar 27,6% dari Rp 506,98 miliar di 2007 menjadi Rp 647,13 miliar pada tahun 2008. Sedangkan pada triwulan I-2009 mengalami pertumbuhan 16,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu atau sebesar Rp 175,94 miliar.
"Penjualan (Januari-Juni) sebesar Rp 319 miliar di 2008 menjadi Rp 350 miliar di tahun 2009 (Januari-Juni) atau tumbuh 10%," imbuhnya.
(hen/dro)