Demikian berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti dikutip detikFinance, Rabu (22/7/2009).
Per 30 April 2009, Gemakreasi tercatat sebagai pemilik 100,234 juta saham (14,75%) Rukun Raharja. Namun per 29 Mei 2009, kepemilikan Gemakreasi di Rukun Raharja bertambah menjadi 263,484 juta saham (38,78%). Per 30 Juni 2009, kepemilikan saham Gemakreasi kembali menurun menjadi 227,615 juta saham (33,50%).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika mengacu pada data penjualan saham Gemakreasi di Rukun Raharja, sejak 5 Mei hingga 16 Juli 2009, Benny Tjokro telah melepas saham Rukun Raharja sebanyak 114,048 juta saham (16,78%).
Pada periode April 2009, harga saham Rukun Raharja tidak pernah menembus level Rp 100 per saham. Pergerakan rata-rata saham Rukun Raharja di kisaran Rp 60-90 per saham.
Namun memasuki periode Mei 2009, seiring dengan penambahan kepemilikan saham Gemakreasi di Rukun Raharja, harga saham Rukun Raharja bergerak naik secara berkala hingga menembus level penutupan Rp 180 per saham.
Pada 29 Mei 2009, Gemakreasi tercatat menguasai 38,78% saham Rukun Raharja. Namun pada periode Juni hingga 16 Juli 2009, Gemakreasi mulai mengguyur saham Rukun Raharja dengan serangkaian aksi jual cukup masif dari harga yang cukup tinggi di kisaran Rp 200-215 per saham.
Aksi penjualan ini kemudian memukul jatuh harga saham Rukun Raharja ke level penutupan Rp 129 per saham pada 16 Juli 2009. Berdasarkan perhitungan kasar, Benny Tjokro melalui Gemakreasi memperoleh selisih gain sekitar Rp 40 poin dengan membeli pada kisaran Rp 100-180, kemudian menjual pada kisaran Rp 139-215 per saham.
Kini, harga saham Rukun Raharja kembali ke level Rp 116 per saham, tidak jauh dari harga saham Rukun Raharja sebelum Benny Tjokro melalui Gemakreasi melakukan aksi pembelian dan penjualan selama periode Mei-Juli 2009. (dro/lih)