Saham ASII ditutup naik Rp 1.450 (4,54%) ke level Rp 33.350. ASII diperdagangkan sebanyak 2.289 kali dengan volume 5,226 juta lembar senilai Rp 171,007 miliar di pasar reguler.
Saham UNTR ditutup naik Rp 850 (5,76%) ke level Rp 15.600. UNTR diperdagangkan sebanyak 1.596 kali dengan volume 8,259 juta lembar senilai Rp 126,856 miliar di pasar reguler.
Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 23,76 poin (0,97%) ke level 2.467,591 dengan volume 3,756 miliar lembar senilai Rp 3,720 triliun.
Total transaksi beli investor asing di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini mencapai Rp 1,003 triliun. Meskipun asing ditutup melakukan transaksi jual bersih (net selling) namun pembelian asing pada saham-saham seperti ASII dan UNTR memberikan kontribusi positif terhadap laju kenaikan IHSG hari ini.
Total transaksi jual asing hari ini sebesar Rp 1,135 triliun. Artinya net selling asing hari ini sebesarRp 132 miliar.
Berdasarkan data transaksi yang dikutip detikFinance , asing banyak melakukan penjualan pada saham-saham sektor tambang. Sedangkan pembelian asing hari ini dilakukan pada sektor infrastruktur, telekomunikasi dan perbankan, meskipun beberapa saham bank seperti BBRI dan BBNI mengalami tekanan jual asing yang cukup besar.
Selain saham-saham sektor perbankan, asing juga memburu saham ASII dan UNTR secara masif. Pembelian asing pada saham ASII hari ini mencapai Rp 116,7 miliar, sedangkan pada saham UNTR sebesar Rp 58,66 miliar. Total pembelian asing untuk dua saham terafiliasi ini mencapai Rp 175,36 miliar atau 17,48% dari total transaksi asing hari ini.
Broker-broker yang terlihat aktif membeli saham ASII dan UNTR terutama broker-broker berbendera asing seperti PT Deutsche Securities Indonesia (DB), PT DBS Vickers Securities Indonesia (DP), PT Macquarie Capital Securities Indonesia (RX), PT Kim Eng Securities (ZP), PT Merrill Lynch Indonesia (ML) dan PT CLSA Indonesia (KZ).
Selain ASII dan UNTR, asing juga tampak memborong saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 81,545 miliar, PT Semen Gresik Tbk (SMGR) senilai Rp 77,377 miliar, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) senilai Rp 44,987 miliar serta sejumlah saham bank seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 124,986 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 27,486 miliar dan sebagainya.
(dro/qom)