BUMI Kembali Kalahkan MEDC

BUMI Kembali Kalahkan MEDC

- detikFinance
Senin, 05 Okt 2009 16:54 WIB
Jakarta - Nilai transaksi saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) meningkat cepat menjelang penutupan sesi II hari ini. BUMI kembali menjadi jawara nilai transaksi mengalahkan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).

Nilai transaksi BUMI ditutup sebesar Rp 754,759 miliar, sedangkan nilai transaksi MEDC ditutup sebesar Rp 520,098 miliar. Padahal, MEDC sempat mengalahkan nilai transaksi BUMI pada sesi I tadi pagi sebesar Rp 402,503 miliar. Transaksi BUMI pada sesi I sebesar Rp 290,868 miliar.

Pertengahan sesi II, kenaikan harga saham MEDC mulai melambat dan cenderung menurun, sedangkan saham BUMI mulai menggeliat memasuki teritori positif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada sesi I, harga MEDC sempat menembus Rp 3.400, sedangkan BUMI pada sesi I berkutat di teritori negatif antara Rp 3.025 - Rp 3.075. Pada sesi II, MEDC ditutup naik Rp 25 menjadi Rp 3.275, sedangkan BUMI melesat naik Rp 75 menjadi Rp 3.150.

Kenaikan cepat harga saham BUMI terutama didorong oleh pembelian masif melalui PT JP Morgan Securities Indonesia (BK). Pembelian ini dilakukan dengan sangat singkat. Sebab, tak lama kemudian BK mulai melakukan aksi jual saham BUMI.

Nilai pembelian investor asing pada saham BUMI hari ini mencapai Rp 117,424 miliar, sedangkan penjualan mencapai Rp 230,577 miliar, sehingga tercatat penjualan bersih asing (foreign net selling) sebesar Rp 113,152 miliar.

Transaksi asing di MEDC pun tercatat jual bersih sebesar Rp 279 juta, terdiri dari pembelian asing sebesar Rp 8,085 miliar dan penjualan asing Rp 8,364 miliar.

Meski saham MEDC belum berhasil mengalahkan nilai transaksi BUMI, namun menurut analis PT BNI Securities Norico Gaman, saham milik keluarga Panigoro ini berpotensi menjadi pesaing utama saham BUMI milik grup Bakrie.

MEDC memiliki fundamental yang prospektif ke depannya didorong oleh proyeksi kenaikan harga minyak mentah di pasar spot dunia. Selain itu, MEDC juga sedang dalam pengembangan proyek geothermal (panas bumi) dan menjajaki sektor tambang batubara.

Kabar teranyar, MEDC baru saja meraih kontrak pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) seluas 1 juta hektar dari LG International. Kontrak proyek kayu di Merauke, Papua ini ditaksir bernilai Rp 15 triliun.

Selama 3 hari berturut-turut terjadi peningkatan drastis transaksi MEDC. Sebelum 1 Oktober 2009, transaksi saham MEDC rata-rata berada di bawah Rp 70 miliar. Namun memasuki bulan Oktober, seiring dengan kabar kontrak dengan LG, transaksi MEDC menembus level di atas Rp 200 miliar.

Pada 2 Oktober 2009, transaksi MEDC bahkan menembus Rp 697,241 miliar, tertinggi dalam sejarah transaksi saham MEDC.

Sementara BUMI, diperkirakan bakal terus mengalami tren penurunan. Kabar yang beredar di pelaku pasar, BUMI bakal diturunkan hingga ke level Rp 2.400 secara berkala, baru kemudian akan dibawa naik atau rally panjang hingga ke level Rp 4.000.

Broker-broker asing yang biasanya memborong saham BUMI seperti PT CLSA Indonesia (KZ), PT Credit Suisse Securities Indonesia (CS), PT CIMB Securities Indonesia (YU) dan PT Macquarie Capital Securities Indonesia (RX) terlihat melakukan aksi jual secara berkala atas saham BUMI selama 4 hari berturut-turut.

Transaksi penjualan investor asing atas saham BUMI sejak 30 September 2009 mencapai Rp 3,137 triliun. Transaksi pembelian sebesar Rp 2,285 triliun, sehingga net selling asing BUMI selama 4 hari berturut-turut mencapai Rp 851,821 miliar.
(dro/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads