BLTA Bisa Batal Akuisisi CECO

Jakarta - Rencana PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) mengakuisisi Camillo Eitzen & Co ASA (CECO) bisa batal jika permintaan atas penerbitan obligasi konversi (Mandatory Exchangable Bond/MEB) jauh dari target sebesar US$ 368 juta.

"Jika permintaan jauh dari target penerbitan MEB, bisa tidak dilaksanakan, termasuk akuisisi," ujar Direktur Keuangan BLTA, Kevin Wong usai jumpa pers di Four Seasons, Jakarta, Selasa (13/10/2009).

Pada akhir tahun 2009, BLTA berencana menerbitkan MEB senilai US$ 368 juta. MEB ini akan dikonversi menjadi 42% saham baru BLTA.

Saat ini, ekuitas BLTA senilai US$ 520 juta. Setelah penerbitan MEB, ekuitas BLTA akan meningkat menjadi US$ 888 juta.

Tujuan penerbitan MEB ini terkait rencana akuisisi sedikitnya 95% saham CECO oleh BLTA. Sebesar 19% dari 42% saham yang akan dikonversi, rencananya akan ditukar guling dengan saham CECO.

"Harapannya akan ditukar dengan 100% saham CECO, jika tidak kita maunya sedikitnya ditukar dengan 95% saham CECO," ujarnya.

Nilai penukaran 19% saham BLTA dengan 100% saham CECO setara dengan US$ 168 juta. Sisanya, masih ada 23% saham BLTA yang akan dikonversi senilai US$ 200 juta.

"MEB senilai US$ 200 juta yang akan dikonversi menjadi 23% saham BLTA ini akan ditawarkan kepada investor yang berminat, siapa saja. Nanti akan ditangani oleh Platou Markets, lembaga keuangan dari Norwegia," jelas Kevin.

Nah, menurut Kevin, jika permintaan atas sisa MEB sebesar US$ 200 juta jauh dari target, maka akan mengubah banyak klausul dalam perjanjian akuisisi.

Sebagai catatan, satu lembar saham CECO dihargai NOK 25. Rasio konversi yang disepakati adalah 1 saham CECO akan ditukar menjadi 49,13 saham BLTA.

"Kalau permintaannya US$ 150 juta misalnya, masih bisa lah jalan. Tapi kalau cuma US$ 120 juta dari sisa MEB yang US$ 200 juta, saya kira nggak bisa jalan," jelas Kevin.

Konsekuensinya, lanjut Kevin, akuisisi CECO pun bisa batal jika ada kriteria-kriteria dalam perjanjian yang tidak memenuhi syarat.


(dro/qom)