Sejumlah kabar di pasar mengatakan kalau rencana IPO Armadian bakal dibatalkan terkait adanya penawaran 4 investor terhadap 51% saham Berau yang dimiliki oleh Armadian. Namun kabar ini disanggah oleh Direktur Utama Berau, Bob Kamandanu.
"Sejauh ini, pemegang saham (Armadian) belum memberikan instruksi batal. Jadi proses IPO masih dilakukan. Saat ini masih dalam persiapan," ujar Bob saat dihubungi detikFinance , Rabu (21/10/2009).
Semula, Berau berencana melaksanakan IPO pada semester II-2009. Namun rencana tersebut terpaksa dibatalkan karena berbenturan dengan peraturan tentang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).
"Berau itu kan PKP2B, jadi tidak bisa IPO. Karena setelah masa kontrak kita habis di 2025, jika tidak ada perpanjangan kontrak, maka kita harus menyerahkan seluruh aset kita pada pemerintah," jelas Bob.
Oleh sebab itu, skema pun berubah. Armadian yang merupakan pengendali Berau akan melepaskan sekurang-kurangnya 20% saham ke publik dengan target dana US$ 100 juta.
"Sebagian besar dana akan digunakan untuk mengembangkan Berau. Targetnya, kapasitas produksi Berau akan ditambah menjadi 20 juta ton," ujarnya.
Produksi batu bara Berau Coal tahun ini ditargetkan sebesar 15 juta ton, dengan kandungan energi antara 5.000-6.000 kilo kalori per ton. Batu bara Berau dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan domestik dan pasar internasional seperti Cile, China, Hong Kong, India, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.
Bob memperkirakan, Berau bisa meraih laba bersih 2009 di atas US$ 150 juta, meningkat dibandingkan dengan kalau realisasi tahun lalu US$ 80 juta. Menurut dia, hal itu juga didorong oleh faktor volume penjualan dan harga.
Nah, belakangan muncul kabar yang mengatakan kalau rencana IPO Armadian pun ikut dibatalkan menyusul adanya penawaran dari 4 investor yang berminat membeli 51% saham Berau milik Armadian. PT Indika Energy Tbk (INDY) sempat dikabarkan ikutan memberikan penawaran tersebut, meski dibantah secara tidak gamblang oleh manajemen INDY.
Kabar terakhir, PT Recapital Advisors dikatakan telah menjadi preferred bidder atas 51% saham Berau milik Armadian. Sayangnya, Direktur Utama Recapital Rosan P Roeslani belum menjawab panggilan telepon detikFinance untuk mengklarifikasi hal ini.
Senada dengan Bob, Direktur Investment Banking PT Bahana Securities Eko Yuliantoro menyatakan masih melanjutkan proses IPO Armadian. Bahana merupakan penjamin emisi IPO Armadian.
"Proses IPO masih berjalan, kita usahakan tahun ini," ujar Eko. (dro/qom)