Market Flash eTrading

Market Flash eTrading

- detikFinance
Jumat, 23 Okt 2009 10:17 WIB
Jakarta - Dow Jones: Bursa US menguat untuk pertama kalinya dalam tiga hari seiring pendapatan perusahaan-perusahaan yang lebih baik dari estimasi dari Travelers Cos. hingga Mc.Donald's Corp. Traveler melonjak 7.7% Mc. Donald's naik 2%, membawa kenaikan pada Dow.

New York Times Co. dan Financial Service Group Inc. juga mengalami rally setelah pendapatannya melebihi estimasi. American Express Co. naik 3.8% setelah Moody's mengatakan adanya penurunan pada gagal bayar kartu kredit. Indeks S&P 500 (+1.1%) 1,092.91 dan Dow Jones (+1.3%) 10,081.31serta Nasdaq (+0.7%) menjadi 2,165.29.

Regional Pagi: Bursa Asia menguat di awal perdagangan, mengikuti penguatan pada saham-saham AS. Saham real estate dan perbankan memimpin rebound di Jepang, sementara produsen otomotif Hyundai Motor Co memimpin penguatan di Korea Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nikkei 225 menguat atas kepercayaan akan profitabilitas perusahaan yang berada dalam masa recovery seiring keluarnya perekonomian dunia dari resesi. Nikkei 225 (+0.5%) 10,323.07 Kospi (+0.5%) 1,637.17 S&P/ASX 200 (+0.9%) 4,857.50 STI (+0.66%) 2,699.67

Commodity:  Crude Oil (+0.22%) Crude oil diperdagangkan di atas level $81 per barel akibat optimisme permintaan bahan bakar akan naik. Crude oil untuk pengiriman Desember diperdagangkan pada $81.44 per barel. Gold (-0.6%) Harga emas melemah untuk pertama kalinya dalam seminggu seiring dengan penguatan dolar sehingga logam menjadi lebih menarik untuk berinvestasi. Emas untuk pengiriman Desember turun 0.6% menjadi $1.058,6/oz. India sebagai konsumen emas terbesar dunia diprediksi akan menurunkan impor sekitar 50 ton pada kuartal empat.

CPO (+1.8%) $700/MT. Palm oil naik ke level tertingginya dalam enam minggu seiring dengan India mengatakan akan meningkatkan impor akibat hasil produksi lokal yang tidak menguntungkan. Penggilingan di India akan mengolah kedelai, kacang, bunga matahari dan bibit mustard seiring dengan semakin murahnya minyak sayur di pasar. Palm oil untuk pengiriman Januari naik 1.9% dan diperdagangkan pada level 2.210 rimnggit ($650) per metric ton. Pembelian minyak sayur di India diprediksi akan melebihi 8.6 juta ton. India lebih banyak mengimpor palm oil dari Indonesia dibandingkan dari Malaysia.

Nickel (-3%) $19.155/MT, Tin (+3.8%) $15.000/MT. Copper (-1,3%) turun dari level tertingginya dalam 13 bulan setelah dolar mengalami penguatan. Pada perdagangan kemarin dolar menguat terhadap euro dari level 14 bulan terendahnya seiring dengan spekulasi Cina akan memangkas stimulusnya setelah adanya laporan yang menunjukkan peningkatan GDP. Copper futures untuk pengiriman Desember -1.3% menjadi $2.998 per pound.

Economic & Industrial News

Economic: Peter Sondakh Incar Tambang BHP Billiton

Grup Rajawali menyatakan ketertarikannya untuk mengakuisisi lahan konsesi tambang batu bara Maruwai seluas 355.000 ha milik BHP Billiton. Perusahaan investasi ini akan mngambil dana untuk pembelian dari hasil penjualan EXCL dan RMBA.
 
Agri : Jagung Naik ke level Empat Bulan Tertinggi

Jagung naik ke level tertingginya dalam empat bulan seiring dengan meningkatnya risiko keterlambatan panen. Jagung untuk pengiriman Desember (+0.8%) $4.067 per bushel dan merupakan angka tertinggi sejak 25 Juni lalu.

Comment: BISI (Cons: BUY, TP:2,100.-) perusahaan benih jagung ini akan di untungkan dari peningkatan harga jagung.

Economic: Ruang Pemangkasan Suku Bunga Akan  Lebih Terbatas - BI

Deputi Gubernur BI, Hartadi Sarwono memprediksi  ruang pemangkasansuku bunga domestik (BI rate)  menjadi lebih terbatas karena adanyatekanan harga yang lebih tinggi pada tahun depan.

Corporate news

ISAT: Laba Bersih 3Q09 Turun Tipis 1,6% yoy

Laba bersih ISAT 3Q09 turun tipis 1,6% yoy dari Rp1,47 triliun jadi Rp1,45 triliun dipicu turunnya pendapatan usaha 1,8% yoy. Selain itu, jumlah pelanggan seluler turun 19,1% yoy jadi 28,7 juta vs 35,5 juta, sedangkan total pelangganya turun 19,5% yoy jadi 29,3 juta vs 36,4 juta. Pendapatan 9M08 turun 1,75% menjadi Rp 13,41 triliun.

Sementara itu, perseroan masih memproses rencana penerbitan obligasi Rp1,5 triliun dan sudah memberikannya pada Bapepam-LK.

MEDC: Akuisisi Verenex Molor, Medco Tetap Optimis

Libyan Investment Authority (LIA) menunda penandatangan kesepakatan akuisisi Verenex Energy Inc, partner MEDC dalam pengeboran ladang minyak Blok 47 Libya jadi 6 Nov dari semula 20 Okto09 karena masih akan membahas rencana akuisisi tersebut. Namun, MEDC tetap optimis transaksi tersebut berjalan dengan baik dan pengembangan Blok 47 segera dimulai lagi.

MEDC: Turunkan Harga Gas Senoro bersama Pertamina

MEDC dan PT Pertamina telah sepakat menurunkan harga jual gas Donggi (Matindok)-Senoro, di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah dari US$ 6,16 per mmbtu menjadi US$ 5 plus per mmbtu kepada konsumen domestik.

Penurunan harga ini juga disertai 2 persyaratan yaitu gas tersebut mesti segera diserap dan pihak domestik harus membantu pendanaan proyek tersebut.
 
ANTM: Gandeng PTBA Akuisisi BHP

ANTM akan menggandeng PTBA untuk mengakuisisi tambang batubara Maruwai di Kalimantan Tengah milik perusahaan pertambagan BHP Billiton. ANTM saat ini menanti persetujuan PTBA untuk membentuk perusahaan konsorium, menurut Dirut ANTM, Alwinsyah Loebis. PTBA saat ini masih melakukan tahapan uji tuntas untuk mengakuisisi tambang batubara.

PGAS: Jajaki Akuisisi Ladang Gas

PGAS disinyalir tengah membidik dua atau tiga ladang gas yang sudah berproduksi atau yang memiliki sertifikasi produksi migas di 2010 guna menjaga ketersediaan pasokan. Sementara itu, perseroan membenarkan kabar tersebut namun tak menentukan tenggat waktunya.

JSMR: Serap Capex Rp2 T, Optimis Pendapatan FY09 +10% yoy

JSMR mengindikasikan penyerapan capex FY09 sebesar Rp2 triliun (44,4%) dari Rp4,5 triliun karena pemerintah telah menalangi biaya pembebasan lahan jalan tol yang akan dibangun Rp1,9 triliun. Perseroan optimis, pendapatan FY09 naik 10% yoy jadi Rp3,7 triliun dipicu naiknya tarif 11 ruas tol.

META: Jajaki Standby Buyer Baru Rights Issue

META menjajaki dua standby buyer baru dalam rights issue Rp485,77 miliar pasca batalnya LAPD sebagai standby buyer perseroan. Perseroan menolak memberikan lebih detail pemodal baru tersebut.

TINS: Siapkan Investasi US$60 Jt

TINS siapkan investasi US$60 juta atau Rp600 miliar guna memodfikasi dua unit kapal keruk berkapasitas 25-30 ribu ton di 2010 yang ditargetkan beroperasi mulai 2010.

PGAS: Pasok Gas ke PLN bersama Santos

PLN masih menanti pasokan dari Santos LTd dan PGAS. Sesuai jadwal, Santos mengirimkan gas sebanyak 60 juta kaki kubik per hari untuk PLTGU Grati di Pasuruan pada 20 Oktober 2009. Namun Dirut PLN Fahmi Mochtar belum mengecek pengiriman tersebut.

Selain itu PLN akan mendapat pasokan gas dari PGAS untuk PLTG Cilegon sebanyak 40 juta kaki kubik per hari pada November 2009.
 
SMSM: Bagi Dividen Interim Rp25

SMSM bagikan dividen interim Rp25/saham pada:
Cum dividen: 11 Nov09
Ex dividen: 12 Nov09
Recording date: 16 Nov09
Paymnet date: 1 Des09.

BNII: Cetak Laba Sebesar Rp 65 Miliar

Pada 3Q09 ini, BII kembali membukukan laba bersih sebesar Rp 65 miliar, berbalik 197% dari kondisi rugi Rp 67 miliar pada kuartal sebelumnya. Perolehan laba ditopang oleh NIM yang naik dari 5,09% pada tahun lalu menjadi 5,8% serta membaiknya kinerja anak perusahaan.

Rumor:

Harga saham MTDL berpotensi ke Rp115-120/saham, seiring rencana menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan jasa telekomunikasi, Xerindo.

Harga saham RUIS berpotensi ke Rp355/saham. Kababrnya, perseroan akan joint venture dengan erusahaan global asal Timur Tengah dan AS bidang industri migas. Perseroan juga dikabarkan akan mengantongi kontrak baru jasa pengeboran migas.

Kabarnya, investor asing menjual saham repo BUMI. Sebelumnya, BUMI merepokan sahamnya seharga Rp2.400/saham sedangkan para pemegang saham BUMI memperoleh di harga Rp1.700/saham dan repo berjatuh tempo Nov09.

Corporate Actions

Hari ini (23/10) , Cum dividen Global Mediacom Tbk (BMTR) Rp3,5/saham Ex dividen (26/10)

Technical Picks

BUMI (2650) - BUY
INDF (3125) - BUY
ASII (31.350) - BUY
BBRI (7400) – BUY.

(etr/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads