Jakarta Setiabudi Siapkan Capex Rp 125 Miliar di 2010

Jakarta Setiabudi Siapkan Capex Rp 125 Miliar di 2010

- detikFinance
Selasa, 24 Nov 2009 12:37 WIB
Jakarta - PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) di tahun 2010 minimal sebesar Rp 125 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis hotel perseroan.

Demikian diungkapkan Wakil Direktur Utama JSPT, Purwo Hadi Perwiro dalam paparan publiknya di Estubizi Business Center Jalan Rasuna Said Jakarta Selasa (24/11/2009).

Rencananya, perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk pembangunan hotel Formula 1 di kawasan Thamrin, Jakarta dan pengembangan hotel Hyaat, Yogjakarta. Keduanya akan dikembangkan menjadi residensial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk keperluan tersebut, perseroan minimal menempatkan dana sebesar Rp 125 miliar dengan rencana pembangunan beberapa hotel dan mix use strata title.

"Untuk tahun depan, capex kami minimal Rp 250 juta untuk tiap kamar yang akan kami bangun. Untuk Yogja (Hyaat) akan kami akan bangun tahap 1 dulu, minimal dana yang dianggarkan Rp 100 miliar," kata Direktur Keuangan Jakarta Setiabudi Internasional Merry Liem.

Menurutnya, hotel yang sudah dipastikan akan terbangun di tahun depan adalah Formula 1 yang berlokasi di Djakarta Theater. Dengan total kamar yang direncanakan sejumlah 100 kamar, maka dana untuk pembangunan hotel sebanyak Rp 25 miliar. Untuk itu, total Capex tahun 2010 minimal Rp 125 miliar.

"Tapi capex ini bisa bertambah, karena ada beberapa rencana pembangunan mix use yang belum dicapai kesepakatan," kata Merry.

Proyek perseroan ke depan yang masih dalam tahap pembicaraan adalah, pembangunan mix use strata tittle di Jakarta Barat. "Proyek di sana masih pembicaraan dengan pemilik tanah, dan akan terus dikoordinasikan. Masih belum dipastikan apa akan kita bangun di 2010," ujar Hari.

Untuk realisasi capex 2009, memang hanya dianggarkan di bawah Rp 10 miliar. Dana ini digunakan untuk perbaikan gedung di Setiabudi One dan beberapa hotel yang ia kelola seperti Formula 1 Cikini.

Perseroan juga berencana melakukan penjualan atas aset mereka yang tidak mendatangkan pendapatan maksimal. Ada 2 aset yang telah dipastikan akan didivestasikan, yaitu Hotel Radin Ancol dan Mercure Sanur Bali.

"Kami akan menjual kedua aset ini,Β  karena kami anggap tidak mendatangkan revenue yang maksimal," kata Hari.

Rencana penjualan 2 aset tersebut, masih dalam proses penawaran dengan pihak-pihak yang berminat. Mereka masih belum memastikan kapan proses divestasi akan terlaksana.

"Kami bukan jual obral, jadi masih dalam pembicaraan dengan pihak yang berminat. Namun selama harganya menarik bagi kami, akan kita lepas," papar Hari.

(dro/dro)

Hide Ads