Bangun Studio, Indosiar Dapat Pinjaman Rp 23 Miliar

Jakarta - PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) mendapatkan pinjaman sebesar Rp 23 miliar dari PT Pulau Intan. Dananya digunakan untuk pembangunan studio baru perseroan.

"Biaya untuk bangun studio E sekitar Rp 20-23 miliar. Dananya telah diperoleh dari Pulau Intan," ujar Direktur IDKM Phiong Philipus Darma di kantornya Jalan Raya Daan Mogot Jakarta Selasa (8/12/2009).

Saat ini, pembangunan studio baru tersebut masih dalam proses penggarapan. Rencananya, studio itu akan mulai dioperasikan pada pertengahan tahun 2010. "Studio akan selesai di Juni 2010. Kami akan maksimalkan penggunaan studio untuk acara-acara in house Indosiar," ujarnya.

Ia menjelaskan, perseroan mendapat bantuan dari  pengembang Pulau Intan, guna pembiayaan pembangunan studio E. IDKM diwajibkan membayar cicilan kepada Pulau Intan tiap bulan, selama dua tahun.

"Studio ditujukan untuk efisiensi perseroan, khususnya produksi in-house karena 26% program kita kan in-house," katanya.

Pada 2010, IDKM menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 40-50 miliar. Dana ini ditujukan biaya maintanance expenditure. Sedangkan untuk pembiayaan program-program baru, perseroan akan memaksimalkan dari belanja iklan di 2010.

"Belanja iklan Indosiar diperkirakan akan naik 10%, dari target akhir tahun 2009 Rp 29,95 triliun. Ini untuk membiayai 5 program baru kita di tahun depan," paparnya.

Perseroan telah menyiapkan 2 program in-house baru, dan 3 program reformat, untuk mendukung core business Indonesia di segmen non-drama. Pada 2010, perseroan juga mentargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10%. Total pendapatan mereka diprediksi sampai akhir tahun Rp 840 miliar.

"Harapannya akan tumbuh 10% untuk pendapatan dan laba di tahun depan," imbuhnya.

Sampai triwulan III-2009, perseroan mencatat pendapatan Rp 597 miliar, atau turun 7,29% dibanding periode yang sama tahun lalu, Rp 644 miliar. Beban usaha mengalami kenaikan Rp 59 miliar, dari Rp 455 miliar menjadi Rp 514 miliar sampai September 2009.

Laba usaha perseroan juga mengalami penurunan 56,6%, menjadi hanya Rp 82 miliar, dari posisi tahun lalu Rp 189 miliar. Hingga Indosiar mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 9 miliar. Padahal di tahun sebelumnya, dia mencatat laba bersih Rp 63 miliar.

"Sampai akhir tahun, kami harapkan dapat mencatatkan profit Rp 20 miliar, walaupun sampai triwulan III, kami masih mencatat rugi Rp 9 miliar," pungkasnya.
(dro/dro)