Saham PT Energy Mega Persada Ditawarkan Rp 110-Rp 170

Saham PT Energy Mega Persada Ditawarkan Rp 110-Rp 170

- detikFinance
Kamis, 08 Apr 2004 10:55 WIB
Jakarta - Penjualan 30 persen saham perusahaan pertambangan, minyak dan gas PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) akan menetapkan kisaran harga sahamnya di level Rp 110-170. Saham tersebut memakai nilai nomial Rp 100 dan rencananya akan dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada Mei nanti.Menurut Dirut PT EMP Tbk Rennier A.R Latief dalam paparan publik yang berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (8/4/2004), jumlah saham sebesar 30 persen tersebut setara dengan 2,850 miliar saham.Menurut rencana dana hasil IPO itu sebesar 40 persen digunakan untuk investasi Blok Malacca Strait PSC melalui Kondur dan sisanya sebesar 60 persen untuk investasi Blok Brantas PSC melalui Lapindo.Perseroan dan anak-anak perusahaan sendiri merupakan operator dan pemilik kuasa pertambangan 60,49 persen pada Blok Malacca Strait PSC di propinsi Riau dan 50 persen Blok Brantas PLC di Jawa Timur.Sebelum IPO, sebesar 99,99 persen saham perusahaan ini dikuasai oleh PT Kalila Energy Ltd dan sisanya PAN Asia Ltd.Untuk tahun 2004, perseroan merencanakan pemboran 39 sumur di Blok Malacca dan Blok Brantas yang terdiri atas 19 sumur eksplorasi dan 20 sumur pengembangan. Perseroan juga akan mengenjot tingkat produksi dari 21 menjadi 25 MBOEPD. Sementara total investasi yang akan dikeluarkan 2004 sebesar US$ 135,7 juta terdiri atas Capex (capital expenditure) US$ 72,6 juta dan OPEX (operational expenditure) US$ 63,1 juta.Per tahun 2003, perseroan mencatat penjualan bersih Rp 513,102 miliar naik dibanding tahun 2002 yang sebesar Rp 171,540 miliar. Laba bersih mencapai Rp 100,31 miliar naik dibandingkan tahun sebelumnya Rp 11,366 miliar. Untuk tahun 2004 diproyeksikan Rp 622,84 miliar dengan laba bersih Rp 189,55 miliar. Perseroan memutuskan kebijakan dividen 25-30 persen jika laba bersih sebelum pajak sampai dengan Rp 100 miliar, 31-35 persen jika laba bersih sebelum pajak Rp 100-200 miliar serta 36-45 persen jika laba bersih di atas Rp 200 miliar. (san/)

Hide Ads