Demikian disampaiken oleh Sekretaris Perusahaan Elnusa Heru Samodra dalam siaran persnya, Senin (1/2/2010).
"Pengerjaan proyek tersebut meliputi pengerjaan topografi, pemboran, dan pengolahan data seismic di lapangan," ujarnya.
Perseroan juga menggarap beberapa proyek geoscience lainnya di Sumatera dan Jawa. Proyek geoscience berupa 3D land seismic di Sumatera Selatan ditargetkan akan selesai pada Februari 2010. Nilai kontrak proyek ini senilai US$ 4.9 juta.
Di samping itu, ELSA juga tengah mengerjakan proyek 3D seismic di Jambi senilai US$ 5.4 yang ditargetkan tuntas pada April 2010.
Di Pulau Jawa, ELSA juga mengerjakan proyek land seismic senilai US$ 34.8 juta. Proyek seismik ini diperkirakan selesai pada Februari 2010. Keseluruhan proyek geoscience ini diharapkan akan selesai pada tahun ini. ELSA adalah pemimpin pasar dalam penyedia jasa land seismic geoscience . Selain jasa geoscience, ELSA juga memiliki kompetensi kuat dalam segmen drilling (pemboran), dan oilfield (produksi).
Tahun 2010 ELSA menargetkan pendapatan usaha senilai Rp 4,46 triliun. Bisnis inti jasa hulu migas terintegrasi menjadi andalan utama dengan target pendapatan senilai Rp 2,79 triliun, dimana senilai Rp 1,44 triliun berasal dari unit bisnis geoscience .
Aktivitas sektor hulu migas yang mulai menggeliat secara internasional umumnya, dan secara domestik dimana pemerintah akan menggenjot produksi migas nasional, akan menjadi pendorong utama kuatnya kinerja keuangan ELSA tahun ini.
(dnl/qom)