Demikian disampaikan Direktur Keuangan BLTA Kevin Wong dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (3/2/2010).
Penawaran obligasi ini dibuka hingga 10 Februari 2010. Obligasi bertenor 5 tahun ini berbunga 12%. Perseroan menunjuk J.P. Morgan dan PS Platau Markets AS sebagai pemberi saran dan pelaksanaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penawaran obligasi ini, BLTA menawarkan put option yang dapat dieksekusi tiga tahun setelah penutupan.
Ia mengatakan, harga konversi awal atas obligasi konversi sebesar Rp 737, dengan nilai kurs tetap Rp 9.362 per dollar AS. Premi konversi ditetapkan 10% diatas harga saham referensi, yaitu sebesar Rp 670.
"Apabila rata-rata aritmatis dari rata-rata tertimbang volume atas harga saham biasa perseroan lebih rendah dari harga konversi yang berlaku, maka harga konversi akan disesuaikan ke bawah menuju tanggal penutupan (reset reference price), namun penyesuaian tersebut, tidak boleh di bawah 80% dari harga konversi. Harga saham biasa tercatat pada periode 20 hari perdagangan sebelum tepat enam bulan setelah penutupan," katanya.
Lanjutnya, dana atas obligasi konversi akan digunakan sebagai investasi dalam perdagangan cabotage. Perseroan juga akan membayar dan membeli kembali hutang, termasuk obligasi konversi perseroan yang masih beredar dan dijamin perseroan. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Perseroan berada di posisi untuk mendapatkan keuntungan dari hubungan jangka panjang yang sudah terbina antara perseroan dan Pertamina, ataupun operator minyak dan gas lain.
"Hal ini untuk memperoleh tambahan bisnis yang bersifat kontrak," tambahnya.
Â
Â
(wep/dro)