Market Flash eTrading

Market Flash eTrading

- detikFinance
Rabu, 10 Feb 2010 08:39 WIB
Jakarta - Dow Jones: Bursa saham di AS rebound dipicu oleh prospek bailout untuk Yunani yang akan berdampak positif pada peumilah ekonomi global. Indeks Dow Jones Industrial Average kembali di perdagangkan diatas level 10,000 setelah menguat 1.5% menjadi 10,058.64 dan indeks S&P 500 juga menguat sebanyak 1.3% menjadi 1,070.52.

Saham-saham yang menguat antara lain JPMorgan Chase & Co, Wells Fargo & Co, Freeport Mc-MoRan, Newmont Mining Corp, Chonoco Phillips dan Coca-Cola Co. yang menguat lebih dari 2.4%.

Regional Pagi: Nikkei-225 menguat di Rabu pagi, menyusul penguatan pada Wall Street setelah mengalami pelemahan hingga lebih dari 4% selama 4 sesi. Penguatan dipimpin oleh saham produsen chip dan shipper. Produsen chip Elpida Memory Inc (+2.6%) dan Advantest Corp (+3%). Mitsui O.S.K. Lines Ltd (+3%) dan Nippon Yusen K.K (+2.5%). Toyota Motor Corp (+0.7%) setelah perusahaan mengumukan penarikan baru pada hari Selasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bursa Australia juga menguat, didorong oleh kuatnya pendapatan dari raksasa BHP Billiton Ltd (+2.4%) setelah perusahaan mencatatkan laba 1H yang lebih tinggi dari ekspektasi. Rio Tinto Ltd (+3.8%). Alumina Ltd (+3.8%). Saham-saham keuangan juga menguat meski dengan margin yang lebih kecil. Commonwealth Bank of Australia (+0.4%) setelah perusahaan mengumumkan kenaikan laba sebesar 54% dan juga menaikkan dividen. Nikkei 225 (+0.8%) 10,010 Kospi (+0.12%) 1,572 S&P/ASX 200 (+1.3%) 4,565 STI (-0.22%) 2738

Commodity: Harga minyak mentah untuk pengiriman bulan Maret turun 42 sen ke level $73.33/barel setelah dollar melemah terhadap Euro dan peningkatan persediaan minyak AS. The American Institute melaporkan persediaan minyak mentah AS naik 7.2 juta barrel menjadi 337.6 juta barrel. Crude Oil (-0.4%) $73.5/bbl, Gold (unc) $1.078/oz, CPO (+1.3%) RM2,543/MT, Nickel (+1.6%) $17,550/MT, TIn (+1.7%) $15,455/MT.

Economic & Industrial News

Economic: Pertumbuhan ekonomi 2009 Lampaui Target

Pemerintah memperkirakan perekonoman Indonesia pada 4Q09 bisa tumbuh di atas 5%, sehingga target pertumbuhan untuk tahun lalu yakni sebesar 4,3% bisa terlampaui. Proyeksi optimis tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Namun, dia tidak menjelaskan lebih terperinci faktor penyokong optimistis tersebut.

Economic: GDP 4Q Diprediksi Naik 4,9% YoY

Perekonomian Indonesia diprediksikan akan tumbuh sebesar 4,9% YoY pda 4Q, lebih cepat dibandingkan tahun 2009 yang sebesar 4,4%. Pertumbuhan tersebut didorong oleh meningkatnya investasi dan ekspor. Prediksi tersebut mengacu pada estimasi rata-rata 11 ekonom yang disurvei Dow Jones.

Economic: Investasi Harus Dipacu Genjot Ekspor Nonmigas

Pemerintah perlu meningkatkan investasi untuk mencapai pertumbuhan ekspor nonmigas tahun ini 7%-8,5%, sebagaimana tertera dalam target rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN). Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai target yang dipatok pemerintah tersebut cukup moderat. Namun, target tersebut harus ditindaklanjuti melalui sejumlah upaya keras, terutama dari segi peningkatan investasi di dalam negeri.

Corporate news

PTPP: Hari Pertama Harga Saham Naik 3,57%

PT PP Tbk (PTPP) akan ekspansi usaha dengan membangun sejumlah jalan tol dan pembangkit listrik tahun ini. Nilai proyek yang bakal digarap oleh perseroan mencapai Rp7,4 triliun. PP bekerja sama dengan PT Krakatau Dya Listrik, anak usaha PT Krakatau Steel untuk membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Cilegon berkapasitas 2X150 MW. PP akan menyerahkan modal senilai Rp3,3 triliun sesuai kepemilikan perseroan sebesar 49%. Sisanya adalah Krakatau Daya Listrik.

Sementara Harga saham PP menguat sebesar 2,57% dari level Rp 560 per saham menjadi Rp 580 per saham pada hari pertama pencatatan sahamnya di bursa, kemarin. Perseroan menargetkan kenaikan laba bersih hingga 120% menjadi Rp 358,6 miliar dibandingkan dengan perolehan tahun lalu sebesar Rp 163 miliar. (bisnis/uth)

INDF: Siapkan IPO Anak Usaha

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) tengah menyiapkan rencana IPO saham PT Indoffod CBP Sukses Makmur (ICBP), anak usaha perseroan yang menangani usaha mi instan dan bumbu makanan. Indofood telah menggabungkan 4 anak usaha lain dibawah Indofood CBP. Merger tersebut dilakukan melalui metode penyatuan kepentingan, sesuai standar akuntansi keuangan (SAK) dan ketentuan hukum yang berlaku. Nilai modal disetor Indofood CBP setelah merger mencapai Rp466,47 miliar. Sedangkan modal dasar perseroan senilai Rp750 miliar.

ADRO: Pendapatan Adaro Diprediksi Rp 23,56 Triliun pada 2009

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) diperkirakan dapat membukukan pendapatan sebesar Rp 23,56 triliun pada 2009 dengan asumsi harga jual rata-rata mencapai US$ 60 per ton. Sepanjang 2009, perseroan menjual sebanyak 41,4 juta ton batu bara, naik 0,8% dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya yang sebesar 41,1 juta ton. Berdasarkan informasi perusahaan kepada BEI, volume produksi naik 5,5% dari 38,5 juta ton pada 2008 menjadi 40,6 juta ton pada tahun lalu.

TLKM: Optimis Laba Naik pada 2009

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) optimistis dapat mencatat pertumbuhan laba bersih pada 2009 menyusul keberhasilan operator itu membukukan kenaikan laba 4,3% hingga 30 September 2009. Dan untuk tahun ini, perseroan menargetkan belanja modal sebesar Rp 19 triliun hingga Rp 20 triliun.

JSMR: Laba Jasa Marga Dipatok Rp 900 Miliar

PT Jasa Marga Tbk memprediksi laba bersih 2010 sebesar Rp 900 miliar, naik dari target

awal yang sebesar Rp 750 miliar. Kenaikan tersebut diharapkan berasal dari lonjakan pendapatan. Sedangkan untuk belanja modal, perusahaan memperkirakan sebesar Rp 3 triliun, sama dengan tahun lalu, dan pendapatan sebesar Rp 4,2 triliun, naik dibandingkan Rp 3,6 triliun pada tahun lalu. 

JSMR juga menargetkan, dapat membangun sedikitnya 20 kilometer (km) jalan tol pada tahun ini. Perinciannya, ruas tol Semarang-Ungaran sepanjang 14 km, Surabaya-Mojokerto sepanjang 4 km, dan Bogor Oto Ring Road sepanjang 4 km yang sudah dapat dioperasikan. Direktur Utama Jasa marga Frans S.Sunito mengatakan, saat ini, JSMR sedang menunggu pembebasan lahan yang dilakukan pemerintah.

BMRI: Target Laba Mandiri Rp 6,9 Triliun

BMRI harus kerja cukup keras tahun 2010 ini. Pemegang saham terbesar BMRI, yakni Pemerintah Republik Indonesia membanderol target laba 2010 sebesar Rp 6,9 triliun. Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo menytakan target laba sebesar itu dipatok mengingat tahun 2009 ini, Mandiri sudah berhasil mencetak laba di atas Rp 6 triliun terdorong ekspansi kredit.

BBNI: Dan BMRI Tambah Saham Publik

Kementrian BUMN menyiapkan opsi penawaran umum kedua (secondary offering) saham PT Bank Mandiri Tbk dan penerbitan saham baru (right issue) PT Bank BNI Tbk (BBNI). Langkah itu bertujuan untuk memperbanyak jumlah saham public dan memperoleh insentif pajak. Berdasarkan data BEI, total saham BMRI yang dikuasai pemodal public mencapai 32,6% dan sisanya sebanyak 66,4% dikuasai pemerintah. Adapun total saham public BNI baru sekitar 23,61% dan sisanya dikuasai pemerintah sebanyak 76,39%.

BBTN: Alokasikan Rp20 Triliun Untuk Industri Perumahan

BTN mengalokasikan dana kredit ke sektor perumahan dan industri pendukungya sebesar Rp20 triliun tahun ini. Dana itu diyakini akan terserap semua karena kecenderungan pergerakan sektor properti yang semakin membaik karena di dukung tren penurunan suku bunga kredit. Tahun ini BTN menargetkan memiliki pangsa pasar pembiayaan sektor perumahan sebesar 25% dan 97% untuk kredit bersubsidi.

MASA: Bidik Pendapatan Rp2 Triliun

PT Multistrada Arah Sarana (Tbk (MASA) menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp2 triliun atau tumbuh 30% dibandingkan perkiraan akhir 2009 sekitar Rp1,56 triliun. Target tersebut bakal ditopang oleh peningkatan produksi ban kendaraan, seiring pembelian mesin baru. Kapasitas produksi ban perseroan kini mencapai 5 juta unit per tahun. Namun dengan penambahan mesin baru, perseroan mampu meningkatkan produksi sebanyak 1,5 juta unit menjadi 6,5 juta unit.

TOTL: Incar Pertumbuhan Proyek Baru 11,76% Jadi Rp 1,9 Triliun

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) menargetkan dapat membukukan kontrak baru senilai Rp 1,9 triliun, naik sekitar 11,76% dibandingkan pencapaian tahun lalu. Perusahaan optimistis dapat mencapai target tersebut seiring prediksi bahwa sektor konstruksi dan infrastruktur tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu.

Rumor

PT Duta Graha indah Tbk (DGIK) melalui anak usahanya dikabarkan menggandeng Billiton Tourism Development Consortium (BTDC) untuk mengerjakan sejumlah proyek pariwisata dan perhotelan di Indonesia. Kerjasama itu akan dijadikan momentum kenaikan harga DGIK menembus Rp100 dalam waktu dekat. Selain itu, adanya kabar soal pembentukan joint venture antara perseroan dan perusahaan konstruksi asal Australia terkait proyek pertambangan emas dan batubara juga bakal berdampak positif.

Harga saham PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) dikabarkan berpeluang menuju Rp200 dalam jangka pendek. Grup Saratoga disebut-sebut oleh beberapa pelaku pasar akan menjadi salah satu pembeli siaga (standby buyer) right issue Sumalindo. Wacana tersebut telah disampaikan ketika perseroan menggelar seleksi pembeli siaga penerbitan saham baru tersebut.

Technical Picks

  • BMRI (4375) – BUY
  • ASII (34150) - BUY
  • INDF (3575) – BUY
  • UNTR (15650) – BUY.
 

(etr/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads