Menurut Head of Investor Relations & Corporate Secretary BHIT Robert Satrya, joint study sudah dituntaskan dan diajukan ke BP MIGAS. Kerjasama tersebut sedang menunggu keputusan dari BP MIGAS yang diperkirakan akan memberikan persetujuan paling lambat di pertengahan tahun 2010.
"Di dalam perjanjian yang mengikat tersebut, Bhakti Investama akan memiliki hak mayoritas dan bertanggung jawab sebagai operator baik untuk pengembangan eksplorasi dan mempersiapkan pendanaan," katanya dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu (24/3/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cekungan Sumatera Selatan telah berproduksi dengan akumulasi produksi selama ini sebanyak 3 miliar barel minyak. Di bagian utara dan barat dari ladang yang diincar terdapat beberapa ladang minyak dan gas yang sudah ditemukan dan masih berproduksi oleh perusahaan minyak terkemuka.
"Ladang yang diincar diperkirakan memiliki eksplorasi risiko sedang tetapi dengan potensi imbal hasil yang tinggi," katanya.
Menurutnya, jika ladang tersebut diberikan, maka akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perseroan karena studi yang telah dilaksanakan mengindikasikan ladang tersebut kemungkinan besar memiliki risk case reserve (cadangan yang telah memperhitungkan semua paramter risiko) sebesar 50 MMBO (juta barel minyak).
"Itu merupakan cadangan yang besar dan jarang ditemukan di Indonesia," ungkapnya. (ang/qom)