"Dari seluruh pemegang saham independen yang hadir, seluruhnya atau 100% menyetujui agenda penjualan saham LPPF," ujar Direktur Utama LPPF Benjamin J. Mailool usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Independen di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat (26/3/2010).
Menurutnya, dengan disetujuinya transaksi ini oleh pemegang saham, maka realisasi transaksi dapat segera dilaksanakan dalam waktu dekat. Rencana penjualan 90,76% saham LPPF ini juga telah memperoleh persetujuan pemegang saham MPPA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mekanisme pembayaran akan dilakukan dalam 3 cara, pertama tunai sebesar Rp 5,3 triliun, kedua piutang sebesar Rp 1 triliun dan ketiga penyertaan saham MPPA di MAC sebesar 20% saham dengan opsi beli melalui waran sebesar 7,5%.
Jika transaksi ini teralisasi, MPPA masih akan memiliki 20% saham di LPPF secara tidak langsung melalui MAC. Sisanya sebesar 80% saham MAC akan menjadi milik CVC Partners.
Sedangkan dana tunai yang diterima MPPA sebesar Rp 5,3 triliun akan digunakan untuk melunasi sebagian besar utang-utang MPPA mulai dari obligasi rupiah dan dolar AS hingga utang-utang bank senilai Rp 3,4 triliun. Dengan pelunasan seketika ini, MPPA akan mendekati kondisi zero debt (tanpa utang) dan menghemat beban bunga sebesar Rp 400 miliar.
Kemudian sebesar Rp 900 miliar akan digunakan untuk pengembangan bisnis Hypermart. Sisanya sebesar Rp 1 triliun akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen interim tahun buku 2010 yang akan dibagikan pertengahan tahun ini.
(dro/dnl)