Market Flash eTrading

Market Flash eTrading

- detikFinance
Selasa, 13 Apr 2010 09:02 WIB
Jakarta - Dow Jones: Bursa di AS kembali melanjutkan rally menghantarkan indeks Dow Jones diatas 11,000, setelah Yunani mendapatkan dana talangan $61 milyar. Indeks Standard & Poor’s 500 naik 0.2% ke level 196.48, sementara indeks Dow Jones Industrial Average naik 8.62 poin (- 0.1%) ke level 11,005.97. Indeks naik dipimpin oleh saham Alcoa Inc. (+1.7%) dan saham Palm Inc. (+17%).   

Regional Pagi: Bursa saham Asia melemah untuk pertama kalinya dalam 3 hari, dipimpin oleh produsen bahan baku dan produsen otomotif Jepang setelah merosotnya harga-harga komoditas dan dolar. HP Billiton Ltd., (-0.7%).

Alumina Ltd. (-1.9%) setelah partner venturenya Alcoa Inc melaporkan pendapatan yang sejalan dengan estimasi sejumlah analis. Honda Motor Co (-0.8%) seiring pelemahan dolar terhadap yen yang mengancam penjualan di AS. Sanyo Electric Co.,(+3.3%) setelah Nikkei English News melaporkan bahwa perusahaan mencatatkan kenaikan laba operasi. S&P/ASX 200 (-0.4%) 4,966 Nikkei (- 0.8%) 11,166 KOSPI (-0.27%) 1,705 STI (-0.5%0) 2962

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Commodity: Harga minyak untuk pengiriman bulan May turun 14 sen, setelah analis memperkirakam persedian minyak AS mungkin akan naik 1.15 juta barel setelah meningkatnya impor, Hal ini mengindikasikan permintaan minyak negara pengkonsumsi energi terbesar didunia akan melambat. Crude Oil (-0.3%) $84.1/bbl, Gold (-0.1%) $1,155/oz, CPO (-0.4%) 2,553RM/MT, Nickel (+2.3%) $25,780/MT, TIn (-0.2%) $18,700/MT.

Economic & Industrial News

Economic: Ditjen Pajak Incar Sektor Telekomunikasi

Ditjen Pajak mensinyalir penerimaan pajak dari sektor telekomunikasi belum optimal dan masih banyak aktivitas bisnis di sektor itu yang luput dari pengenaan pajak (under tax), mengacu pada pertumbuhan binis sektor tersebut. Oleh sebab itu, Ditjen Pajak akan mengoptimalkan potensi penerimaan pajak dari sektor telekomunikasi. Direktur Jendral Pajak mengungkapkan pihaknya akan melakukan berbagai macam upaya intensifikasi untuk memaksimalkan potensi penerimaan pajak yang bisa digali dari sektor telekomunikasi.

Economic: Indeks Kepercayaan Konsumen Indonesia Maret Naik 2,1 Poin

Setelah sempat turun Februari lalu, keyakinan konsumen trhadap kondisi ekonomi kembali menguat di bulan Maret 2010. Hasil survei konsumen yang diadakan oleh Bank Indonesia memperlihatkan, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) naik sebesar 2,1 poin menjadi 107,4 poin. Relatif stabilnya kondisi ekonomi, tren penurunan harga kebutuhan pokok, dan rencana kenaikan gaji PNS sebesar 5% tahun 2010 merupakan faktor yang menyebabkan optimisme konsumen.

Economic: Risiko Kredit Diperkirakan Naik

Bank Indonesia (BI) menyatakan risiko kredit perbankan di Tanah Air diperkirakan meningkat. Peningkatan risiko ini terutama bagi sektor korporasi yang berorientasi ekspor dan terpengaruh pemberlakuan kawasan perdagangan bebas Asean-Tiongkok (Asean-China Free Trade Area/AC-FTA). Potensi peningkatan risiko kredit itu tercermin pada tingat kemungkinan gagal bayar (probability of default/PD) perusahaan emiten nonkeuangan yang cenderung naik.

Economic: Butuh Pengawasan Lebih untuk Capai Tax Ratio 16%

Pencapaian rasio pajak (tax ratio) hingga 16% dari produk domestik bruto (PDB) tidak bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Diperkirakan, butuh waktu 2 sampai 3 tahun untuk mencapai tingkat tax ratio tersebut. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Anggito Abimanyu mengatakan, untuk meningkatkan fondasi pajak, diperlukan pengawasan yang lebih optimal dari Direktorat Jenderal Pajak. Selain itu, juga dibutuhkan kenaikan pertumbuhan ekonomi atau nominal PDB sebesar paling tidak 10%.

Adapun sektor perpajakan menjadi sorotan terutama pada pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2010. Pada APBN 2010, pemerintah menargetkan penerimaan perpajakan Rp 715,53 triliun atau 12,4% dari PDB. Namun RAPBN-P 2010 yang tengah diajukan pemerintah, target itu diturunkan menjadi 11,7% dari PDB, atau sebesar Rp 710,3 triliun.

Europe: Bantuan US$ 40 M untuk Athena

Menteri Keuangan zona euro menawarkan bantuan darurat kepada Yunani sebesar 30 miliar euro (US$ 40 miliar), jika Yunani menginginkannya. Langkah itu diambil untuk menenangkan pasar yang telah menyeret turun nilai euro terhadap dolar AS dan mendorong imbal hasil (yield) obligasi Yunani ke posisi tertinggi 12 tahun. Dana Moneter Internasional (IMF) akan berkontribusi sebesar 10 miliar euro pada tahun pertama. Dana Bantuan sebesar 30 miliar euro itu dikumpulkan dari pemerintah zona euro serta IMF dengan bunga yang jauh di bawah harga pasar. Pinjaman kepada Yunani akan menggunakan rumusan IMF.

Menteri Keuangan Yunani George Papaconstantinou sebelumnya memuji keputusan sangat penting untuk mengatur persyaratan pinjaman cadangan IMF-Uni Eropa. Namun, Athena akan tetap berpegang upaya sendiri untuk mengurangi utang mereka. Yunani pada hari ini bermaksud untuk melelang paket surat utang negara (SUN) sebesar 1,2 miliar euro (US$ 1,6 miliar). Athena juga menggelar roadshow ke Amerika Serikat untuk menjual obligasi dalam dolar. Total utang Yunani mencapai 300 miliar euro.

Corporate news

BSDE: Penjualan Naik 80% Pada 1Q10

Pada 1Q10, penjualan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) melonjak hingga 80% menjadi Rp 545 miliar. Hasilnya, target penjualan BSDE sepanjang 2010 sudah tercapai 27%. Sektor perumahan masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan BSDE dengan porsi 50% atau Rp 271 miliar dari total pendapatan. Sisanya, diperoleh dari penjualan segmen komersial termasuk kavling dan unit industrial yang berada di BSD City.

EXCL: Goldman Beli 1,8% Saham XL

Goldman Sachs (Singapore) Pte Ltd telah membeli 153,144 juta (1,8%) saham green shoe PT XL Axiata Tbk (EXCL) senilai Rp505,38 miliar. Setiap saham yang diterbitkan oleh Axiata Group Bhd itu dilepas pada harga Rp3.300. Dengan transaksi itu, kepemilikan saham Axiata Group di XL berkurang menjadi 66,7%, dari sebelumnya 86,5%. Pemilik saham lain, ETISALAT dari Uni Emirat Arab kini menguasai 13,31% saham, dan 20% saham merupakan milim publik, termasuk di dalamnya saham Goldam Sachs.

BHIT: Akuisisi 1 Blok Migas Baru

PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) baru saja mendapatkan satu blok minyak dan gas yang telah berproduksi, dengan cadangan sebesar 10 juta barel. Pendanaannya akan diambil dari hasil pelepasan 20% saham MNC Sky Vision dan penerbitan saham baru. Ditargetkan, untuk tahun 2010 nilai korporasinya bisa mencapai US$ 150 juta, dengan produksi tahunan 1 juta ton per tahun. Tidak hanya Migas dan Batubara, perseroan juga tidak menutup kemungkinan melakukan ekplorasi emas, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Tahun ini, perusahaan menargetkan laba bersih Rp 355 miliar atau tumbuh 15% dibandingkan laba bersih 2009. Tahun ini, BSDE meluncurkan tiga subcluster perumahan bernama Aria, Verdantville, dan Eternity dengan harga jual Rp 500 juta hingga Rp 1,7 miliar per unit.
 

PTPP: Raih Kontrak Rp3,6 Triliun

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, BUMN konstruksi dan investasi infrastruktur, selama kuartal pertama tahun ini meraih kontrak Rp3,6 triliun atau 21% dari target tahun ini senilai Rp16,2 triliun. Dirut PP Musyarif mengatakan sejumlah kontrak baru yang diperoleh perusahaan pada tahun ini terdiri dari sektor gedung dan pekerjaan sipil. Untuk sektor gedung, proyek yang didapat antara lain Pasar Pondok Gede Tahap II senilai Rp61,11 miliar dan Mall Karuwisi di Luwu Sulawesi Selatan dengan nilai kontrak Rp45,9 miliar. Adapun untuk kontrak baru pekerjaan sipil, lanjutnya, berhasil didapat Rp736 milliar atau sekitar 12,33% dari target tahun ini.

RUIS: Laba Bersih Turun 38%

Laba bersih PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) sepanjang 2009 mencapai Rp18,6 miliar, turun 38,1% dibandingkan 2008 sebesar Rp30,1 miliar. Penurunan laba disebabkan melemahnya pendapatan dan rugi kurs. Adapun pendapatan konsolidasi Radiant pada 2009 turun 12% mejadi Rp1,03 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,17 triliun.

BUMI: Mineral Disuntik US$1,9 Miliar

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan menyuntikan sebagian asetnya senilainya US$1,9 miliar ke dalam PT Bumi Resources Mineral (BRM). Bumi Mineral bakal menjadi perusahaan yang mengkonsolidasikan anak usaha Bumi Resources di bidang pertambangan emas, tembaga, seng, timah, serta bijih besi di Indonesia dan Afrika.

ANTM: Antam dan China Tanda Tangani Proyek US$ 1,2 Miliar

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan PT Aneka Tambang (Antam) akan melakukan penandatangan kerja sama proyek smelter dengan pemerintah China senilai US$ 1,2 miliar. Proyek tersebut
akan dilakukan pada tahun ini.

ELSA: Penyelesaian Akusisi Elnusa Mundur

PT Benakat Petroleum Energy Tbk menyatakan akan merampungkan pembelian tahap 2 terhadap saham PT Elnusa Tbk (ELSA) paling lambat 12 Juni atau mundur dari target semula 12 April. Perseroan memastikan akan membeli sisa saham Elnusa dari PT Tridaya Esta (TDE), lantaran harga pembelian itu di bawah harga pasar saat ini.

SMGR: Saham Diserahkan ke Danareksa

Pemerintah menunjuk PT Danareksa Sekiritas untuk membeli 73,847 juta (1,25%) saham PT Semen Gresik Tbk (SMGR) yang ditawarkan Grup Rajawali kepada pemerintah. Perseroan juga siap bermitra dengan perusahaan asuransi dan dana pensiun BUMN untukmendukung pendanaan.

MEDC: MIRA Belum Lunasi Akuisisi APEX Dari MEDC

MIRA belum melunasi pembayaran akuisisi 48,72% saham APEX pada dua tahun lalu. Hingga kini, MIRA masih punya tunggakan utang sebesar US$82,78 juta kepada MEDC. MIRA membeli 48,72% saham APEX senilai US$340,9 juta dari MEDC dengan dua skema pendanaan. Pertama, MIRA membayar tunai sebesar US$272,7 juta saat penutupan transaksi pembelian, September 2008. Kedua, MIRA melalui anak usahanya, Sabre Systems International Pte Ltd, menyerahkan surat utang guaranteed secured bonds senilai US$68,2 juta. Obligasi itu telah jatuh tempo pada September 2009.

BHIT: Siap Lepas 10% Saham

PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) siap melepas maksimal 10% dari total modal disetor, berubah dari rencana semula penerbitan 44,43% saham baru. Direktur Utama Bhakti Investama Hary Tanoesoedibjo mengatakan 10% saham itu akan dilepas dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan telah disetujui mayoritas pemegang saham melalui hasil RUPSLB kemarin.

BRPT: Prajogo Beli 9,9% Saham Cobar Resources

Magna Resources Corporation Pte Ltd membeli 13 juta lembar saham pada harga US$ 0,25 per lembar dari Cobar Consolidated Resources Limited, perusahaan yang tengah mencari dana sebesar US$ 3,25 juta. Magna, perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu, adalah pemegang saham pengendali PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Saat transaksi ini rampung, Magna kaan memiilki 9,9% saham Cobar.

ELTY: Bakrieland Anggarkan Investasi Rp 3T

PT Bakrieland Development Tbk (Bakrieland) menganggarkan dana berkisar Rp 2-3 trliun untuk pengembangan 7 proyek properti serta pusat hiburan baru tahun ini. Pengembangan ketujuh proyek baru dimulai kuartal III di tahun 2010. Beberapa investor dari Asia, Eropa, dan Amerika Serikat tertarik untuk diajak bekerja sama mengembangkan proyek tersebut. Menyangkut sumber dana pengembangan ketujuh proyek, Bakrieland akan memanfaatkan dana internal. Perseroan masih memiliki kas internal sebesar Rp 1 triliun untuk mendanai proyek perseroan tahun ini. Perusahaan juga masih memiliki fasilitas pinjaman yang belum dimanfaatkan sebesar Rp 1 triliun serta dana dari pemegang saham mencapai Rp 550 miliar.
 
Rumor

Beberapa manajer investasi sangat merekomendasikan saham PT Agis Tbk (TMPI), karena secara teknikal sahamnya masih berpotensi menguat ke harga Rp183-210.

Investor dari Eropa dikabarkan berminat membeli saham PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS) untuk memperkuat bisnisnya di Indonesia. Perseroan merupakan produsen keramik yang lengkap.Target harga saham KIAS Rp 500.

Corporate Actions

Hari ini (13/4), start trading period rights issue Intiland Development Tbk (DILD), rasio 2(new) : 3(old) Rp 1,000. End trading period (19 Apr 2010)

Technical Picks


  • UNVR (12200) – Trading Buy
  • LSIP (9800 ) –Spec Buy
  • UNTR (18800) – Trading Buy
  • AALI (24750) – Trading Buy.
 

(etr/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads