Market Flash eTrading

Market Flash eTrading

- detikFinance
Kamis, 22 Apr 2010 08:43 WIB
Jakarta - Dow Jones: Mayoritas saham US mengalami kenaikan membuat Dow Jones Industrial Average menguat selama 3 hari setelah pendapatan perusahaan seperti Apple Inc., Morgan Stanley dan Boeing Co. yang berada di atas estimasi menutupi ketakutan atas default hutang Yunani. Apple menguat 6% setelah pendapatannya naik hampir 2 x lipat.

Morgan Stanley naik 4%, sementara Boeing Co. menguat 3.9%. Di sisi lain perusahaan obat-obatan membuat indeks Standard & Poor's 500 mengalami pelemahan setelah perusahaan Gilead Sciences Inc. dan Abbott Laboratories turun 2.4%, peraturan baru mengenai bidang kesehatan diperkirakan akan berdampak negatif pada sisi penjualan. Indeks Standard & Poor's 500 (-0.1%) ke 1,206. Dow Jones Industrial Average (+0.1%) ke 11,125.

Regional Pagi: Bursa saham Asia melemah, dipimpin oleh perusahaan tambang dan eksportir Jepang. Pelemahan terjadi seiring merosotnya harga-harga komoditas dan apresiasi yen terhadap euro. Rio Tinto Group (-2.2%) di Sydney. Mitsubishi Corp (-2%) di Tokyo. Nintendo Co, yang memperoleh sekitar 34% pendapatannya dari Eropa, turun 2.6% seiring menguatnya yen terhadap euro dan spekulasi bahwa presiden AS Barack Obama akan membahas regulasi keuangan baru. Nikkei 225 (-1.5%) 10,927 S&P/ASX200 (- 0.89%) 4910 KOSPI (-0.58%) 1,737 STI (-0.3%) 2958

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Commodity: Minyak mentah meneruskan pelemahannya dalam 2 hari setelah Departemen Energy US melaporkan jumlah supply yang meningkat setelah import mencapai titik tertinggi sejak bulan September. Jumlah persediaan di Cushing, Oklahoma dimana merupakan tempat penyimpanan New-York Traded West Texas Intermediate Oil naik 5.8% ke 34.1 juta barrel, merupakan titik tertinggi 8 Januari. Total supply naik 1.89 juta barrel ke 355.9 juta. WTI Crude (-0.4%) $ 83.4/barrel Gold (+0.1%) USD 1,148/t oz CPO (+0.0%) RM 2,499/MT Nickel (-1.1%) USD 27,000/MT Tin (-0.9%) USD 19,025/MT.

Economic & Industrial News

UK: Pengangguran Susut Di luar Perkiraan

Tingkat pengangguran di Inggris menyusut lebih dari yang diperkirakan para ekonom di bulan Maret. Hal itu digunakan Perdana Menteri Gordon Brown untuk maju dalam pemilu paling ketat selama tiga dekade. Jumlah orang yang menerima tunjangan pengangguran turun 32.900 dari Februari menjadi 1,54 juta, ungkap Pusat Statistik Nasional hari ini di London.

Economic: Potensi Rugi Pajak Lebih Rendah

Berdasarkan hasil rapat konsultasi Komisi XI DPR dengan BPK yang digelar kemarin, diketahui potensi penerimaan pajak pada KPP Wajib Pajak Besar Satu kemungkinan hanya sebesar Rp38,5 T, dibawah hasil temuan BPK. Wakil Ketua Komisi XI DPR mengungkapkan potensi penerimaan pajak yang bisa digali kemungkinan besar lebih rendah dibandingkan dengan hasil temuan pemeriksaan BPK yang mencapai Rp96,91 T.

Banking: Liberalisasi Bank Pada 2020

Liberalisasi perbankan di kawasan regional direncanakan terwujud pada 2020, lebih lama dari pembentukkan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015. Kepala Biro Humas BI menyatakan lima negara Asean yaitu Thailand, Singapura, Filipina, Malaysia, dan Indonesia sedang mempersiapkan tahapan menuju 2020, sedangkan untuk sektor asuransi, pasar modal, dan jasa keuangan lain direncanakan siap pada 2015.

Economic: Aturan Aliran Modal Indonesia Paling Bebas

Indonesia tergolong negara dengan aturan paling bebas di kawasan ASEAN dalam hal aliran modal, baik untuk investasi asing langsung maupun portofolio. Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A Johansyah menjelaskan, berdasarkan hasil asesmen BI terhadap ketentuan aliran modal lintas batas negara terkait investasi langsung (foreign direct investment/FDI) di Indoensia, diperoleh hasil bahwa tak ada hambatan sama sekali dalam melakukan transfer modal, baik untuk pembayaran, repatriasi, maupun konversi mata uang.

Kondisi itu lebih bebas dibandingkan dengan Filipina, Thailand, dan Malaysia. Filipina dan Thailand menetapkan batas maximum masing-masing 30 juta dollar AS dan 100 juta dollar AS untuk investasi ke luar (outward investment).

Indonesia juga tergolong paling liberal terkait ketentuan aliran modal investasi portofolio. Indeks kontrol modal

di Indonesia hanya 0,04% atau hampi tidak ada hambatan. Indeks Indonesia sama dengan Singapura dan jauh lebih bebas dibandingkan dengan Filipina, Malaysia, dan Thailand.

Corporate news

BBRI: Akuisisi Bank Agro oleh BRI mundur

Rencana akuisisi PT Bank Agroniaga Tbk oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk molor dari target semula Mei 2010, karena saat ini negoisasi harga masih belum menemukan titik temu.Sebelumnya, diketahui BRI menawar harga Bank Agro sebesar Rp110 per saham, sedangkan pemegang saham Bank Agro meminta harga dinaikkan. Berdasar data kuartal III 2009, harga penawaran BRI ke Bank Agro sebesar Rp110 per saham mengacu ke rasio harga terhadap laba per saham ( price to earning ratio) 1,5x. Namun, jika menggunakan data 2009, harga saham Bank Agro bisa mencapai Rp150 dengan mengacu PER yang sama.

SDRA : Bank Saudara Siap Rights Issue Rp 200 Miliar

PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk berencana akan menerbitkan saham baru atau rights issue sebesar Rp 200 miliar, guna memperkuat permodalan dan pengembangan usaha. rights issue yang dicanangkan perseroan dipastikan akan memperkuat modal disetor menjadi Rp 445 miliar. Penerbitan sendiri direncanakan akan melantai pada kuartal III-2010.

SMGR: Menkeu Restui Danareksa Masuk Semen Gresik

Menteri Keuangan menyetujui rekomendasi Menteri BUMN untuk menunjuk PT Danareksa, BUMN keuangan yang 10% sahamnya dimiliki pemerintah, guna membeli 1,25% saham PT Semen Gresik (Persero) Tbk senilai Rp 517 miliar. Penunjukkan itu sekaligus menjadi sinyal bahwa pemerintah lebih memilih Danareksa untuk mengelola seluruh saham minoritas pemerintah di BUMN.

PTBA: Bank Siap Danai PTBA US$1,1 M

Proyek pembangunan jaringan angkutan kereta api PTBA melalui anak usaha patungannya, PT Bukit Asam Transpasific Railway (BATR), akan berjalan lancar. Saat ini, PTBA telah mendapatkan komitmen pendanaan hingga US$1.105 miliar dari satu konsorsium bank asing.

TLKM: Poin Rejeki Telkom Tekan Laju Penurunan Pelanggan

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) terus berupaya menekan laju penurunan jumlah pelanggan telepon rumah dengan mengembangkan program reward point. Jika pada 2009 laju penurunan mencapai 17%, tahun ini perseroan menargetkan laju penurunan di kisaran 10%-12%. Tren penurunan jumlah pelanggan telepon kabel atau public swtiched telephone network (PSTN) merupakan konsekuensi yang tidak terhindarkan di era konvergensi teknologi telepon nirkabel. Menurut Direktur Konsumen Telkom I Nyoman G Wiryanata, program Telkom Poin Rejeki Tumpah (TPRT) menjadi basic strategi untuk menggenjot tingkat pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU) yang diperoleh operator telepon itu. Pada 2009, ARPU Telkom sebesar Rp 105 ribu - Rp 110 ribu per bulan. Dengan TPRT, pihaknya optimistis ARPU akan naik 10% menjadi Rp 115 ribu per bulan.

ELSA: Tunda RUPS

PT Elnusa Tbk (ELSA) menunda pelaksanaan rapat umum pemegang saham tahunan yang semula dijadwalkan 14 Mei 2010. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia hari ini disebutkan penundaan RUPS itu hingga pemberitahuan lebih lanjut. Namun, manajemen Elnusa tidak menjelaskan secara rinci alasan penundaan RUPS tersebut.

BMRI: Suntik Modal BSM Rp200 Miliar

PT Bank Mandiri Tbk akan menyuntikan modal keda Bank Syariah Mandiri (BSM) Rp100-200 miliar pada 2010. Penyuntikan modal diperlukan untuk mendukung pertumbuhan BSM. Target pertumbuhan perusahaan itu rata-rata 30% per tahun.

ANTM: Belum Sikapi Beli Saham Freeport

Manajemen PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) belum menentukan sikap terkait pembelian 9,36% saham divestasi PT Freeport Indonesia. Pernyataan serupa diungkapkan Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) Sukrisno. Menurut dia, perseroan hanya akan bertindak sebagai 'pengikut' jika Antam memutuskan ikut dalam tender.

ELTY: Yakin Proyek di Bali Gaet Wisman

PT Bakrieland Development Tbk melalui proyek Pullman Bali Legian Nirwana optimistis dapat menggaet wisatawan asing yang selama ini mengunjungi Thailand. Terutama, akibat adanya krisis politik di Negeri Gajah Putih tersebut. Menurut Chief Marketing Officer untuk Hotel&Resort Bakrieland Development Deden E Sudarbo, keyakinan itu muncul karena di saat awal beroperasi pada pertengahan 2010, tingkat hunian Pullman bisa mencapai di atas 60%.

BTEL: Bayar Utang US$190 Juta

PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) akan membayar utang senilai US$190 juta atau sekitar Rp1,7 triliun. Dana tersebut akan diperoleh dari hasil penerbitan obligasi internasional sebesar US$250 juta. Pihaknya akan membayar pinajman sindikasi sebesar US$145 juta kepada Credit Suisse. Sedangkan sisanya sebesar US$45 juta digunakan untuk membayar bridging loan kepada bank-bank asing seperti Credit Suisse, Morgan Stanley dan Merril Lynch.
BNGA: Dapat AA- Dari Fitch

Fitch Ratings memberikan peringkat AA- (idn) untuk obligasi subordinasi BNGA senilai Rp1,5 triliun.

HITS: Bidik Pengangkutan Gas Senoro

PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) membidik pengangkutan gas dari eksploitasi ladang gas Donggi-Senoro di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah dengan tujuan negara konsumen. Proyek gas Donggi-Senoro diperkirakan menelan dana US$3,7 miliar atau sekitar Rp33,3 triliun.

Earning Watch

BTPN: Laba Bersih Melonjak 165,2% pada 2009

Rumours

Sebanyak 25 investor asing dan lokal dengan manajemen PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), terkait rencana pembelian saham perseroan. Mereka tertarik karena Bumi Serpong Damai agresif ekspansi di tengah kebangkitan industri properti. Karena itu, sejumlah broker mulai mengoleksi BSDE yang berpotensi ke kisaran Rp1.000-1.200.

Rencana road show PT Bakie Telecom Tbk (BTEL) untuk mendukung penerbitan obligasi US$250 juta akan dimanfaatkan konsorsium broker untuk mengangkat harga sahamnya ke level Rp200.
 
Earning Watch

BTPN: Laba Bersih Melonjak 165,2% pada 2009

Technical Picks


  • IHSG (2912) – Trading Buy
  • BBNI (2450) – Trading Buy
  • PGAS (4150) – Trading Buy
  • ISAT (6100) – Trading Buy.
 

(qom/qom)

Hide Ads