"Apakah Danareksa sebagai pengelola saham minoritas jawaban, ya. Yang paling maju dan sigap adalah Danareksa," kata Mustafa dalam acara konferensi pers di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (23/4/2010).
Mustafa menjelaskan, nantinya dibawah PT Danareksa akan dibentuk satu unit yang bertugas sebagai fund manager, yang mencakup pengelolaan saham-saham minoritas pemerintah yang mencakup sebanyak 9 perusahaan. Unit kerja ini bertugas sebagai pencatat pembukuan saham-saham tersebut menjadi satu pembukuan.
Mustafa menjelaskan, jika memakai pendekatan ekuitas jumlah saham-saham minoritas itu mencapai Rp 4,7 triliun, namun jika dihitung dari capital market mencapai Rp 20 triliun.
"Ini bisa sebagai bantalan modal, semacam equity, termasuk untuk akuisisi-akuisisi oleh pemerintah," jelas Mustafa.
Beberapa saham minoritas pemerintah dibeberapa perusahaan antara lain PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, PT Kertas Padalarang, PT Asuransi Kredit Indonesia, PT Inalum, PT Bank Bukopin, PT Indosat, PT Socfindo dan PT Freeport Indonesia.
"Sementara ini yang siap adalah Danareksa, kalau Danareksa yang paling siap why not," ucap Mustafa.
(hen/ang)











































